Skripsi, Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Melalui Metode SAS Di Madrasah Ibtidaiyah Ahmad Denan Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin

Siti Rahmah, 2011. Skripsi, Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Melalui Metode SAS Di Madrasah Ibtidaiyah Ahmad Denan Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Drs. H. Aswan, M. Pd., (II) Drs. Rizali Hadi, M. Pd.\ud \ud Kata Kunci : Meningkatkan, Kemampuan, Membaca Permulaan Metode SAS\ud \ud Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan di mana siswa dapat membaca secara literal. Standar Kompetensi (SK) yang ingin dicapai adalah siswa mampu memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak, dengan Kompetensi Dasar (KD) a) Mampu membaca beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat, b) Membaca puisi anak yang terdiri atas 2-4 baris dengan lafal dan intonasi yang tepat. Upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan dilakukan melalui penerapan metode SAS (Struktural Analitik dan Sintetik) Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus dengan masing-masing 2 kali pertemuan atau proses pembelajaran selama 6 (2 x 35 menit).\ud Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas I Madrasah Ibtidaiyah Ahmad Denan Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin tahun palajaran 2010/2011, sebanyak 19 siswa (8 orang laki-laki dan 11 orang perempuan). Sumber data diperoleh melalui guru, siswa dan teman sejawat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes dan dokumenter yang kemudian dianalisis secara deskriftif kualitatif. \ud Setelah dilaksanakan tindakan kelas, penelitian menunjukkan bahwa penerapan media SAS secara bertahap dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Pada siklus I, pertemuan pertama sebesar 60% dan pertemuan kedua 70,58%; klasifikasi sedang. Siswa mampu mengeja dan menyusun huruf menjadi suku kata dan suku kata menjadi kata. Kemampuan membaca permulaan meningkat secara signifikan pada siklus II. Pada pertemuan pertama 82,10%; klasifikasi mampu, meningkat pada pertemuan kedua sebesar 87,78%; klasifikasi sangat mampu. Siswa mampu menguraikan kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf dan membaca setiap rangkaian huruf dalam kata dan kalimat secara teratur dengan intonasi yang tepat. Pada siklus III, kemampuan membaca kembali meningkat. Pertemuan pertama mencapai rata-rata 92,48% dan pertemuan kedua. 97,26%; keduanya dalam klasifikasi sangat mampu. Setiap siswa dapat menyusun huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, kata menjadi kalimat dan menguraikannya kembali dari kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata dan suku kata menjadi huruf