Analisis Kritis Terhadap Gagasan pada Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2009 dan Dokumen Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Al-Qur’an

Ahmad Gazali: Analisis Kritis Terhadap Gagasan pada Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2009 dan Dokumen Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Al-Qur’an. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. A. Fahmy Arief, MA. dan (II) Prof Dr. Ahmadi Hasan, MH. Tesis Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin Tahun, 2016.\ud Kata Kunci: Analisis, Kritis, Gagasan, Peraturan Daerah, Kurikulum, Muatan lokal, Pendidikan Al-Qur’an.\ud Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Al-Qur’an telah diterbitkan sejak tahun 2009 dan pelaksanaannya dimulai pada tahun 2010. Tentu ada gagasan-gagasan yang terkandung dalam Perda ini. Dari Perda ini melahirkan kurikulum muatan lokal Pendidikan Al-Qur’an untuk sekolah-sekolah di Kalimantan Selatan.\ud Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gagasan kurikulum pada Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2009, Pergub Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 038 Tahun 2010 dan dokumen kurikulum Pendidikan Al-Qur’an dan analisis isi dari Perda Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2009 dan dokumen Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan metode penelitian kepustakaan (Library research).\ud Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Gagasan kurikulum pada Perda Provinsi Kalimantan Selatan No 3 Tahun 2009, yaitu: 1) Dasar kurikulum Pendidikan Al-Qur’an merupakan dasar yang dirumuskan secara filosofis, sosiologis dan yuridis. Secara filosofis, 2) Kurikulum muatan lokal Pendidikan Al-Qur’an hanya mempunyai tiga tujuan pendidikan, 3) Materi Pendidikan Al-Qur’an merupakan muatan kurikulum keunggulan lokal yang disusun sesuai jenjang pendidikan 4) Setiap satuan pendidikan harus menyediakan sarana dan prasarana Pendidikan Al-Qur’an, 5) Pendekatan dalam pembelajaran Pendidikan Al-Qur’an dilakukan melalui pendekatan belajar dengan difasilitasi seorang guru dan bisa saja dibantu oleh tutor sebaya dan menganut azas belajar tuntas dengan metode PAIKEM, 6) Dalam proses belajar mengajar Pendidikan Al-Qur’an dilaksanakan oleh tenaga profesional 7) Evaluasi kurikulum Pendidikan Al-Qur’an meliputi evaluasi 1) ketercapaian tujuan program, 2) waktu, 3) guru, 4) silabus dan bahan belajar, dan 5) penilaian hasil belajar,\ud Analisis isi dari Perda Provinsi Kalimantan Selatan No 3 Tahun 2009 dan dokumen Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Al-Qur’an, yaitu: 1) Adanya ketidakselarasan tujuan Pendidikan Al-Qur’an yang termaktub dalam Perda. 2) Tidak semua tujuan agar peserta didik menghafal ayat-ayat Al-Qur’an pada Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Muatan Lokal Pendidikan Al-Qur’an SMA atau sederajat. 3) Adanya banyak materi yang terulang diberikan kepada peserta didik pada tingkat SD jika berhubungan dengan mata pelajaran PAI yang akhirnya menyebabkan kejenuhan peserta didik dalam pembelajaran