STUDI PERKEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DAN TOKO MODERN DI KOTA SURAKARTA DITINJAU DARI JARAK, AKSESIBILITAS DAN PERILAKU KONSUMEN

Perkembangan Pasar Tradisional dan Toko Modern ditentukan oleh beberapa faktor seperti jarak, aksesibilitas dan perilaku konsumen. Sejak kemunculan Toko Modern di Kota Surakarta, jarak antar Pasar Tradisional dan Toko Modern menjadi permasalahan bagi pemerintah Kota Surakarta, karena lokasi jarak yang terlalu dekat dapat mempengaruhi berkurangnya pendapatan pedagang di Pasar Tradisional yang akan berdampak pada keberlangsungan Pasar Tradisional. Faktor yang kedua adalah faktor aksesibilitas. Pola penyebaran Toko Modern sebagian besar berada pada pusat kota dan sebagian berada pada kawasan permukiman dengan status menengah ke atas, sedangkan Pasar Tradisional sebagian besar tersebar pada kawasan permukiman dengan status menengah ke bawah. Hal ini berdampak pada tingkat aksesibilitas yang dimiliki oleh Pasar Tradisional dan Toko Modern, di mana Toko Modern akan memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi dibandingkan Pasar Tradisional. Faktor yang ketiga adalah perilaku konsumen. Penawaran dan pelayanan yang diberikan oleh Toko Modern menjadikan lokasi Toko Modern menjadi alternatif tempat berbelanja selain di Pasar Tradisional. Adanya isu Pasar Tradisional akan diupayakan mampu berdaya saing dengan Toko Modern oleh pemerintah Kota Surakarta, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perkembangan Pasar Tradisional dan Toko Modern di Kota Surakarta ditinjau dari jarak, aksesibilitas, dan perilaku konsumen. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis skooring dan analisis komparatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Toko Modern lebih memiliki peluang untuk berkembang dari pada Pasar Tradisional. Dari ketiga aspek tersebut, aspek aksesbilitas menjadi tantangan bagi Pasar Tradisional karena beberapa Pasar Tradisional tidak mendapatkan pelayanan transportasi umum. Aspek jarak dan perilaku konsumen memiliki kategori perkembangan yang sama