ANALISIS KEBUTUHAN PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN SEKS BEBAS BERDASARKAN EPPS

Dewasa ini sudah banyak sekali dijumpai fenomena seks bebas dalam kehidupaan mahasiswa, dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya. Perilaku seks bebas yang semakin marak ini sangat tidak sesuai dengan norma agama dan juga norma ketimuran yang masih menganggap tabu tentang pergaulan bebas, terlebih lonjakan angka seks bebas yang semakin bertambah dari tahun ke tahun yang semakin meresahkan. Dimana sejatinya seks merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak berdiri sendiri dan saling berhubungan dengan kebutuhan yang lainnya. Oleh karena itu dalam hal ini peneliti ingin mengetahui kebutuhan lain pada subyek seks bebas. Dimana dalam penelitian ini untuk mengungkap kebutuhan dipergunakan alat tes EPPS. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subyek sejumlah 4 orang yang terdiri dari 2 subyek laki-laki dan 2 subyek perempuan dengan persyaratan tertentu yakni subyek adalah pelaku seks bebas dan berstatus mahasiswa. Adapun yang dimaksud dengan pelaku seks bebas dalam penelitian ini adalah individu yang melakukan hubungan seksual, tidak terikat dalam suatu pernikahan, dan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sama atau berbeda lebih dari satu kali. Untuk mengetahui gambaran kebutuhan subyek maka dilakukan pengambilan data dengan menggunakan alat tes psikologis EPPS yang mampu mengungkap 15 need berdasarkan teori Murray, dimana kesemua need tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dengan EPPS diperoleh hasil bahwa need yang tertinggi adalah need for order, need for abasement, need for aggression dan need for heterosexuality. Sedangkan untuk need yang terendah adalah need for affiliation dan need for domination. Subyek sejatinya merupakan orang yang teratur, namun karena dominasi yang kurang, affiliasi yang kurang pula sehingga subyek mudah terjatuh saat mengalami kegagalan. Kondisi subyek yang rapuh membawa subyek mudah terbawa ke dalam arus pergaulan, terlebih ketika ketertarikan subyek yang tinggi terhadap lawan jenis yang diwujudkan dalam perilaku seks bebas untuk mencari kesenangan semata