PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JARING JARING BANGUN RUANG MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING Di KELAS V SDN KETAMI 1 KOTA KEDIRI

Berdasarkan pengalaman mengajar yang peneliti lakukan khususnya pada materi jaring- jaring bangun ruang pencapaian kompetensi atau prestasi belajar siswa pada ulangan harian masih rendah, hal tersebut terbukti pada tahun pelajaran 2009/2010 prestasi belajar siswa masih rendah, yaitu hanya sekitar 12 siswa (32.43%) siswa dari 37 siswa yang memperoleh nilai di atas SKM, dan 25 siswa (67.57%) mendapat nilai di bawah SKM (Standar Ketuntasan Minimal). Penyebab dari rendahnya prestasi belajar siswa tersebut karena dalam pembelajaran guru sering menggunakan metode ceramah, peserta didik kelihatan pasif hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Hal yang demikian dapat menyebabkan rendahnya mutu belajar mengajar dan prestasi belajar peserta didik. Metode penugasan juga digunakan ketika tidak bisa mengajar sehingga guru memberikan tugas kepada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan prestasi belajar pada materi jaring- jaring bangun ruang melalui metode penemuan terbimbing di kelas V SD Negeri Ketami I Kota Kediri. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang mencapai dua siklus. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas V di SDN Ketami 1 Kota Kediri dengan jumlah siswa sebanyak 38 anak. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus. Analisis data tes hasil belajar peserta didik dianalisis dengan menggunakan ketuntasan belajar. Ketuntasan pada masing-masing peserta didik disesuaikan dengan standar ketuntasan minimum (SKM) di sekolah yaitu 65. Hasil penelitian menunjukkan, ada peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar terbukti dari rata- rata nilai lembar kerja kelompok mengalami peningkatan dari 60 pada siklus I menjadi 87,85 pada siklus II. Sebagian besar siswa lebih mudah memahami materi dengan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas dalam belajar. Dari 16 siswa (42.10%) yang tuntas pada siklus I menjadi 27 siswa (71.05%) yang tuntas pada siklus II Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa jika siswa kelas V di SDN Ketami1 Kota Kediri diajar dengan metode penemuan terbimbing maka prestasi belajar matematika siswa akan meningkat. Disamping itu ditemukan aktivitas belajar siswa cenderung meningkat pula