PERSEPSI TOKOH MASYARAKAT PERISTIWA RAZIA DI HOTEL MALINDA INDAH (studi pada tokoh masyarakat didesa Tapan Kec Kedungwaru Kab Tulungagung).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena razia pasangan mesum dibeberapa hotel di Tulungagung pada tahun 2009. Hotel Malinda Indah merupakan salah satu yang menjadi sasaran razia tersebut, padahal keberadaan hotel sangat diperlukan untuk kepentingan pengunjung dari berbagai kepentingan. Razia pasangan mesum di hotel-hotel berpengaruh pada persepsi Hotel malinda Indah menurut pandangan tokoh masyarakat. Proses yang mempengaruhi persepsi yaitu antara kejadian stimulasi (sampainya sebuah pesan, keberadaan seseorang, senyum, atau lirikan mata) dengan evaluasi atau penafsiran terhadap stimuli tersebut, persepsi dipengaruhi oleh berbagai proses psikologis penting. Disini kita meninggung enam proses yang utama yaitu teori kepribadian implisit, ramalan yang terpenuhi sendirinya, aksentuasi perseptual, primasi-resensi, konsistensi, stereotiping. Proses-proses ini sangat mempengaruhi apa yang kita lihat dan apa yang tidak kita lihat, apa yang kita simpulkan tentang orang lain. Proses ini membantu menjelaskan mengapa kita membuat perkiraan tertentu dan tidak membuat perkiraan yang lain tentang orang. Jenis penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian ini di lakukan di desa Tapan kecamatan Kedungwaru kabupaten Tulungagung pada tanggal 20 Januari 3 Maret 2011. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah para ulama dengan menggunakan teknik sampling purposive. Hasil penelitian ini diperoleh dari kesimpulan bahwa Dapat disimpulkan bahwa Persepsi tokoh masyarakat peristiwa razia Hotel Malinda Indah adalah buruk karena adanya razia pasangan mesum di Hotel malinda indah, serta pihak hotel sembarangan dalam menerima tamu, padahal sudah ada prosedur pengecekan kartu identitas. Pihak hotel tidak bisa menjaga nama baik hotel serta dapat menggangu lingkungan sekitar karena berita tentang razia tidak bagus untuk di konsumsi khalayak umum terutama anak-anak dan remaja. Hal ini dapat diketahui bahwa Hotel malinda Indah sering dijadikan tempat penginapan bagi pasangan yang belum menikah untuk memuaskan nafsu biologisnya