WISATA EDUKASI PENGOLAHAN TANAMAN HERBAL DI KABUPATEN SEMARANG

Indonesia telah ditetapkan sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia kedua setelah Brazil. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Republik, spesies tanaman di Indonesia mencapai 25.000-30.000 spesies tanaman dengan 2.500 jenis diantaranya merupakan tanaman herbal. Namun saat ini, tanaman herbal belum terlalu diminati dan dikenal oleh masyarakat, untuk itu diperlukan suatu wadah yang menarik dan dapat mengenalkan tanaman herbal pada masyarakat luas. Wadah yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah suatu obyek wisata edukasi yang memungkinkan pengunjung untuk mempelajari tanaman herbal dan cara pengolahannya. Wisata edukasi pengolahan tanaman herbal ini bertujuan untuk menarik minat dan menambah pengetahuan masyarakat akan tanaman herbal dan untuk mengembangkan potensi wisata pusat penanaman klaster tanaman herbal terbesar di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Desain wisata edukasi dirancang agar dapat memunculkan harmonisasi dengan lingkungan alam sekitarnya guna menjaga keseimbangan antara bangunan, manusia sebagai pengguna dan alam. Kemudian, tanaman herbal merupakan obyek utama dalam kegiatan wisata sehingga suasana yang dimunculkan dalam bangunan juga mengarah pada unsur alam khususnya tanaman. Harmonisasi dan suasana alam dalam wisata edukasi diterapkan melalui pendekatan arsitektur biofilik. Arsitektur biofilik adalah arsitektur dimana dapat menghasilkan ruang yang dapat membina hubungan positif manusia dengan alam. Perancangan wisata edukasi ini bertujuan untuk memberikan sarana edukasi yang rekreatif dan berorientasi terhadap alam