Perlindungan Hukum Calon Notaris yang Menjalankan Magamg Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

Materi pokok yang dibahas adalah perlindungan hukum calon notaris yang menjalankan magang ditinjau dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dengan permasalahan bagaimana pengaturan calon notaris menjalankan magang ditinjau dari UU No. 2 Tahun 2014 jo UU No. 30 Tahun 2004 dan Kode Etik Notaris dan apakah akibat hukumnya jika calon notaris yang menjalani magang melanggar ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf a UU No. 2 Tahun 2014 jo UU No. 30 Tahun 2004. Penelitian dengan pendekatan statute approach dan conceptual approach diperoleh kesimpulan: Pengaturan calon notaris menjalankan magang bertujuan untuk mencetak calon notaris yang professional, oleh karena itu meskipun masih berstatus calon notaris dalam menjalankan magang harus menjalankan kewajiban-kewajiban sebagaimana yang diharuskan pada notaris dalam menjalankan jabatannya. Kewajiban bagi notaris yang menjalani magang tidak dilarang dan tidak bertentangan dengan asas-asas hukum. Akibat hukumnya jika calon notaris yang menjalani magang melanggar ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf a UU No. 2 Tahun 2014 jo UU No. 30 Tahun 2004, berarti tidak tercipta notaris yang profesional dan sebagai salah satu pertimbangan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk menolak calon notaris menjadi notaris, namun ada kendala mengenai siapa yang membuat laporan mengenai hasil magang notaris, karena masih terdapat perbedaan pendapat mengenai pihak yang memberikan penilaian kepada notaris yang sedang menjalani magang