Perbedaan Kinerja Keuangan pada Badan Usaha yang Menerapkan Good Corporate Governance dan yang Tidak Menerapkan Good Corporate Governance yang Terdaftar di PT. BEI Periode 2004-2007 : Berdasarkan

Pemerintah Indonesia dengan International Monetary Fund (IMF) memperkenalkan konsep Good Corporate Governance (GCG) sebagai tata cara kelola perusahaan yang sehat agar perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pemegang saham tanpa mengabaikan kepentingan stakeholder. Secara singkat, ada lima komponen utama yang diperlukan dalam konsep GCG Illl, yaitu tranparansi (transparency), kemandirian (independency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility}, kewajaran (fairness). Penerapan GCG yang baik akan berakibat penciptaan nilai dan kinerja badan usaha yang baik juga. Ditemukan ada gejala kineija keuangan yang diukur dari nilai Net Income, perusahaan yang menerapkan GCG cenderung lebih baik dibandingkan yang tidak menerapkan GCG. Selain itu perusahaan yang menerapkan GCG secara konsisten juga memiliki kineija yang lebih baik. Sehingga tujuan penelitian untuk melihat apakah kineija keuangan badan usaha yang menerapkan GCG lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menerapkan GCG berdasarkan Accounting based yang diukur menggunakan rasio profitabilitas (ROA, ROE, PMOS) dan berdasarkan Market Based yang diukur menggunakan return saham. Penelitian ini merupakan penelitian konklusif deskriptif. Penelitian konklusif merupakan penelitian yang mempunyai konklusi, yaitu pemyataan menerima atau menolak hipotesis keija yang hams diuji kebenarannya. Uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini yakni uji ttest. Sejalan dengan penelitian Gompers dkk (2003}, yang menemukan hubungan positif antar indeks CG dengan kineija perusahaan jangka panjang. Dalam penelitian ini ditemukan adanya perbedaan kinerja keuangan jangka panjang dengan adanya penerapan Corporate Governance