Perbaikan Fasilitas Kerja dengan Memperhatikan Aspek Keselamatan Kerja dan ergonomi di Lantai Produksi PT. Untung Bersama Sejahtera (UBS) Surabaya

Perusahaan bertujuan untuk meningkatkan produktivitasnya. Salah satu peningkatan produktivitas yaitu dengan meningkatkan keselamatan kerja di area kerja, sehingga pekerja dapat aman dan nyaman dalam bekerja dengan memperhatikan aspek ergonomi dari fasilitas kerja dan lingkungan kerja. Penelitian dilakukan di salah satu pabrik emas yaitu PT. Untung Bersama Sejahtera (UBS) yang berlokasi di Kenjeran, Surabaya. Permasalahan yang terjadi yaitu rentannya terjadi kecelakaan kerja di lantai produksi (misal: pekerja Divisi Areso terjepit matras Mesin Plong, mata terkena larutan TCE-Trychlone Ethanol, dll), sehingga mengakibatkan kerugian seperti adanya jam kerja yang hilang, biaya-biaya pengobatan, rusaknya material & peralatan, serta menurunnya produktivitas pada proses produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode penyebaran kuesioner dan wawancara kepada Asisten Manajer, Supervisor, Kepala Bagian, dan Operator di lantai produksi untuk mengidentifikasi sebab-akibat kecelakaan kerja pada setiap divisi. Metode ini dilakukan karena batasan penelitian yang diberikan oleh Manajer. Data kecelakaan kerja berupa laporan diperoleh dari Divisi Personalia (tangan terjepit matras Mesin Plong, tangan pekerja sobek terkena plat tube, dll). Wawancara dengan Asisten Manajer masingmasing divisi dan kuesioner disebarkan ke Operator (5 pekerja) tiap-tiap Divisi untuk mengidentifikasi penyebab dan akibat kecelakaan kerja yang terjadi di lantai produksi. Data kecelakaan kerja dalam satu periode diolah dan dihasilkan bahwa Divisi Areso paling rentan terhadap kecelakaan (38,89%). Perbaikan yang dilakukan pada 5 divisi, yakni Divisi Areso, Campur Bahan, Kalung ¾, Maintenance, dan Workshop, dengan demikian akan memperbaiki 83,33% dari keseluruhan presentase kecelakaan. Berdasarkan pengumpulan data maka dilakukan perbaikan pada fasilitas kerja dan lingkungan kerja terkait dengan keselamatan kerja dan ergonomi agar aman dan nyaman bagi pekerja. Fasilitas kerja berupa alat pelindung diri; Ear Plug, Glove, Goggle, Respiratory, Safety Helmet, Safety Shoes. Sedangkan lingkungan kerja meliputi suhu, penerangan, kebisingan, dan lain-lain. Pada Divisi Areso dilakukan perancangan alat bantu penutup matras untuk Mesin Plong Manual dan Otomatis. Hasil dari perancangan yang sesuai dengan keinginan pekerja yaitu berupa penutup matras berbahan akrilik sehingga tangan tidak terjepit matras dan pekerja tidak terganggu pada saat mengoperasikan mesin. Biaya untuk bahan dan pembuatan keseluruhan alat bantu yaitu Rp. 6.100,00 / alat bantu Mesin Plong Manual dan Rp. 8.150,00 / alat bantu Mesin Plong Otomatis. Perbaikan dan penambahan fasilitas kerja yaitu pada Divisi Areso (Ear Plug dan Cut Resistant Glove), Divisi Campur Bahan (Ear Plug dan Cut Resistant Glove), Divisi Kalung ¾ (Ear Plug, Cut Resistant Glove, kacamata pelindung Grinding / Impact , dan Respiratory - Departemen Ice Cutting), Divisi Maintenance (Ear Plug, Cut Resistant Glove & Cotton Glove, kacamata pelindung Grinding / Impact, safety rubber boots & leather safety shoes, dan safety helmet), dan Divisi Workshop (Ear Plug, Cut Resistant Glove, kacamata pelindung Grinding / Impact, safety rubber boots, dan safety helmet). Biaya keseluruhan penambahan Alat Pelindung Kerja yaitu Rp. 2.622.550,00. Setelah dilakukan implementasi selama 2 minggu pada setiap divisi, semua pekerja Divisi Areso (100% dari hasil kuesioner) menyatakan bersedia menggunakan alat bantu penutup matras Mesin Plong Manual dan alat bantu penutup matras Mesin Plong Otomatis. Fasilitas kerja (Ear Plug, Glove, Goggle, Respiratory, Safety Helmet, Safety Shoes, dll) mendapatkan respon positif dari semua pekerja bahwa fasilitas kerja tersebut bisa menunjang aktivitas kerja di lantai produksi untuk Divisi Areso, Campur Bahan, Kalung ¾, Maintenance, dan Workshop. Akibat dengan memakai fasilitas kerja yang aman dan nyaman, produktifitas menjadi meningkat dan pekerja bekerja lebih aman dan nyaman