Studi Hubungan Antara Kemampuan Berbahasa Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa Siswi Tunarungu Tingkat Lanjut Di Sekolah Luar Biasa Karya Mulia SD III Surabaya

Kemampuan berbahasa adalah suatu hal yang sangat penting bagi seorang tunarungu sebagai sarana dalam melakukan penyesuaian sosial, karena kemampuan berbahasa merupakan alat komunikasi dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Berdasarkan asumsi bahwa kemampuan berbahasa pada tunarungu mempunyai pengaruh pada penyesuaian sosial, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemampuan berbahasa dengan penyesuaian sosial. Variabel-variabel yang diperkirakan akan mempengaruhi hasil penelitian yaitu lamanya menderita tunarungu dan lamanya belajar di Sekolah Luar Biasa akan dikendalikan secara statistik. Subyek penelitian adalah seluruh siswa-siswi Sekolah Luar Biasa Karya Mulia SO III, Surabaya tahun ajaran 1994-1995, sehingga penelitian ini merupakan juga "total population studi". Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes untuk mengungkap kemampuan berbahasa dan metode angket untuk mengungkap penyesuaian sosial. Dari 40 subyek diperoleh data yang bergejala interval dan data yang diperoleh dianalisis dengan teknik korelasi parsial jenjang kedua untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu Studi hubungan antara kemampuan berbahasa dengan penyesuaian sosial pada siswa-siswi tunarungu tingkat lanjut di Sekolah Luar Biasa Karya Mulia SD III, Surabaya. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan r1y-2 3 = 0,131 dan p = 0,561 (p>0,05) yang berarti non signifikan yang berarti pula tidak ada hubungan antara kemampuan berbahasa dengan penyesuaian sosial pada siswa-siswi tunarungu tingkat lanjut di Sekolah Luar Biasa Karya Mulia SD III, Surabaya, sehingga dengan demikian hasil penelitian tidak mendukung hipotesis penelitian yang diajukan. Oisarankan pada peneliti lain untuk memperbesar sampel penelitian dan meneliti faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi penyesuaian sosial tunarungu