Analisis Produktivitas di PT. Bukit Mustika Persada Pasuruan

Pengukuran produktivitas merupakan hal penting yang harus dilakukan dewasa ini. Melalui pengukuran produktivitas, suatu badan usaha dapat mengetahui performa kineijanya dari waktu ke waktu dan dapat melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan. PT. Bukit Mustika Persada adalah perusahaan yang bergerak di bidang furniture. Produk yang dihasilkan 100% dipasarkan ke luar negeri. PT. Bukit Mustika Persada memerlukan suatu pengukuran produktivitas agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya terutama dalam kondisi moneter yang tidak menentu. Model pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah model produktivitas OMAX. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengukuran nilai produktivitas PT. Bukit Mustika Persada adalah ratio kualitas bahan baku log, ratio kualitas bahan baku papan, ratio produk baik dan produk cacat, ratio absensi tenaga kerja kontrak, ratio produktivitas mesin Coating, ratio produktivitas operasi Coating, ratio utilitas produksi, ratio produktivitas anggaran biaya energi. Nilai produktivitas pada periode pengukuran adalah: Periode I : 279 Periode II : 361,8 Periode III : 90,4 Periode IV : 186,5 Periode V : 421,2 Periode VI : 270,9 Periode VII : 190,1 Periode VIII : 365,3 Perbaikan-perbaikan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan adalah: melaksanakan sistem seleksi penerimaan bahan baku, memperpanjang waktu penjemuran bahan baku papan, perbaikan layout produksi, perbaikan metode kerja pada operasi mesin Coating, pengarahan pada karyawan untuk menekan tingkat absensi tenaga kerja. Setelah dilakukan perbaikan, maka dilakukan pengukuran ulang untuk mengetahui pengaruh yang terjadi setelah dilakukan perbaikan produktivitas. lmplementasi perbaikan dilakukan selama 2 periode. Periode IX : 427,3 (periode implementasi) Periode X : 642,6 (periode implementasi) Dari evaluasi ini diharapkan akan dapat dilakukan Iangkah-Iangkah perbaikan dan perencanaan produktivitas di masa yang akan datang. Dengan dilakukannya pengukuran produktivitas yang berkesinambungan maka diharapkan akan tercapai suatu perbaikan yang berlangsung secara terus-menerus. Perbaikan yang terus-menerus akan memperbaiki kinerja perusahaan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu