Studi Komparasi Kinerja Keuangan Badan Usaha Sebelum dan Sesudah Merger di PT. Bursa Efek Indonesia Periode 1997-2007 : Berdasarkan Pola Mothership Merger dan Platform Merger

Perekonomian Indonesia pada era global ini semakin berkembang, beraneka ragam badan usaha mewarnai kehidupan perekonomian Indonesia, baik skala besar maupun skala kecil yang akan bersaing dalam persaingan global. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1997 sangat mempengaruhi kinerja badan usaha. Krisis ekonomi mengakibatkan Pertumbuhan Domestik Bruto turun, inflasi turun, dan kurs Rupiah terhadap US Dollar yang terdepresiasi. Hal ini tentu saja berdampak pada kinerja badan usaha, apalagi jika badan usaha memiliki utang dalam bentuk mata uang asing sehingga beban operasional badan usaha akan semakin besar. Badan usaha akan melakukan berbagai cara agar dapat bertahan, salah satu diantaranya adalah dengan melakukan merger. Tujuan utama merger adalah untuk mencapai sinergi, yaitu peningkatan nilai badan usaha. Peningkatan nilai badan usaha dapat diukur dari kinerja keuangannya. Penilaian kinerja biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio profitabilitas yaitu, Net Profit Margin (NPM),Basic Earning Power (BEP), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan uji t dua sisi metode parametrik untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan badan usaha sebelum dan sesudah melakukan merger