Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Sesudah Diformulasi dengan Basis Krim Minyak dalam Air terhadap Pertumbuhan Staphylococus aureus ATCC 25923

Dewasa ini penyakit infeksi di negara berkembang termasuk Indonesia menduduki peringkat teratas, oleh karena itu kebutuhan antibakteri cukup luas. Pada saat ini penggunaan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan berkembang pesat. Namun penelitian yang dilakukan seringkali mengacu pada ada tidaknya aktivitas antibakteri dari tanaman obat, sedangkan penelitian tentang aktivitas antibakteri dari tanaman obat setelah diolah lebih lanjut menjadi sediaan farmasi masih sedikit. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antibakteri dari minyak atsiri kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) sebelum dan sesudah diformulasi dengan basis krim minyak dalam air (M/A) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25923. Minyak atsiri diperoleh dengan menggunakan alat destilasi Stahl. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit buah jeruk nipis sesudah diformulasi dengan basis krim M/A adalah lebih besar secara bermakna apabila dibandingkan dengan aktivitas minyak atsiri sebelum diformulasi dengan basis krim M/A