Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi dan Altruisme Dengan Kualitas Layanan Perawat

Pasien yang dirawat di rumah sakit tidak hanya membutuhkan perawatan secara fisik, tetapi juga perawatan secara psikis. Banyak pasien yang mengeluhkan bahwa dalam melakukan perawatan, para perawat hanya sekedar melaksanakan tugasnya saja untuk merawat tidak melibatkan perasaan. Perawat merawat pasien hanya karena tuntutan pekerjaan, bukan didasarkan atas kerelaan hati untuk menolong pasien supaya cepat sembuh. Selain itu cara berkomunikasi perawat yang ketus dan galak, membuat pasien merasa tidak nyaman dengan layanan yang diberikan oleh perawat, oleh sebab itu memiliki kemampuan komunikasi dan altruisme merupakan dua hal yang penting bagi seorang perawat, dengan komunikasi perawat dapat mengetahui bagaimana keadaan pasiennya dan dengan altruisme perawat dapat memberikan perawatan dengan tulus karena altruisme merupakan dasar dari tindakan yang dilakukan perawat pada pasiennya Sampel penelitian adalah para perawat dan pasien yang ada di rumah sakit TNI-AL Dr.Ramelan Surabaya, masing-masing sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Insidental Sampling, karena pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak tetapi berdasarkan subyek yang kebetulan dijumpai pada saat pengambilan data. Data tentang kemampuan komunikasi perawat dan persepsi pasien tentang kualitas layanan perawat diungkap melalui angket tertutup, sedangkan data tentang altruisme perawat diungkap melalui angket terbuka Penelitian ini menggunakan uji statististik Non Parametrik (Kendall's W Test)