Perbaikan Tata Letak Fasilitas Produksi Untuk Meminimumkan Jarak Perpindahan Bahan Di PT. X

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang mebel (furniture) ukir, yang membuat berbagai macam produk seperti lemari, meja dan kursi. Perusahaan tersebut bersistem job order yang melayani pesanan baik lokal maupun luar negeri. Workshop 6 adalah salah satu workshop yang khusus melayani pesanan luar negeri. Produksi PT. X dibedakan menjadi 2 bagian yaitu produk polosan dan produk kursi. Produk polosan Terdiri dari produk meja dan lemari. Maka PT. X mempunyai 2 departemen besar yaitu Departemen kursi dan Departemen polosan. Perkembangan perusahaan yang pesat menyebabkan tata letak fasilitas produksi yang ada sudah tidak sesuai lagi. Penambahan mesin yang semula tanpa. memperhitungkan aspek plant layoat, penempatannya mulai terasa kurang efisien Setelah sekian lama berproduksi. Perusahaan merencanakan penggabungan bagian permesinan 2 departemen polos d^n kuni dengan pertimbangan bahwa urutan proses kerja, maupun mesin-mesin yang digunakan antara produk meja dan kursi adalah sama. Sebelumnya pemisahan ini terjadi karena produksi terbanyak adalah produk kursi yaitu 60% dari keseluruhan produksi. Penulis mencoba memberikan 2 alternatif usulan yaitu usulan I penggabungan 2 departemen dan usulan II relayout dari pemisahan 2 departemen yang telah ada. Sebelum dilakukan perancangan tata letak yang baru perlu diketahui terlebih dahulu target kapasitas yang direncanakan oleh perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah perbaikan tata letak tersebut dengan mengguakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk menganalisa aliran material pembuatan produk yaitu mulai dari operation process chart, perhitungan routing shet, volume dan frekuensi Perpindahan bahan dengan metode from to chaft. Dari perhitungan tersebut akan diinputkan ke sofrware quantitative system 3.0 untuk mendapatkan final layout guna membuat rancangan tata letak yang baru. Berdasarkan hasil output sofware yang telah melalui proses modifikasi yang diperlukan, maka dapat dirancang 2 tata letak fasilitas produksi usulan, yaitu usulan I dsngan penggabungan 2 departemen polos dan kursi. Sedangkan usulan II dengan relayout dari pemisahan 2 departemen polos dan kursi. Usulan II terpilih menjadi usulan terbaik karena mempuyai yang lebih besar dari usulan I, yaitu dengan nilai total kontribusi 156445,5 yang akan memberikan penghematan jarak Perpindahan bahan sebesar 24,9o/o dan penghematan waktu Perpindahan bahan sebesar 12,68%