Efek Herba Cakar Ayam (Selaginella doederleinii, Hieron) Dosis 12 g/kg BB pada Histopatologi Hepar Tikus Akibat Efek Hepatotoksik Pirazinamida

Pirazinamida merupakan obat anti tuberkulosis yang digunakan sebagai obat primer dalam terapi jangka pendek. Obat ini dalam dosis tinggi mempunyai efek sarnping pirazinamida yang berbahaya, yaitu hepatotoksik yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel hati bahkan sampai mengarah pada nekrosis hati. Pada penelitian ini dilakukan uji efek ekstrak air herba cakar ayam (Selaginella doederleinii, Hieron) terhadap histopatologi hati tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang telah diinduksi dengan pirazinamida. Dalam penelitian ini hewan coba dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: kelompok normal kontrol dan uji. Kelompok normal (P0) hanya diberi aquadest secukupnya selama penelitian. Kelompok kontrol (P2) diinduksi dengan pirazinamida 0,35 g/kg BB sebanyak 14 ml/kg BB per oral dua kali sehari selama 40 hari, kemudian keesokan harinya diberi aquadest 15 ml/kg BB per oral satu kali sehari selama 10 bari. Kelompok uji (P1) diinduksi dengan pirazinamida 0,35 g/kg BB sebanyak 14 ml/kg BB per oral dua kali sehari selama 40 hari kemudian keesokan harinya diberi ekstrak air herba cakar ayam 12 g/kg BB sebanyak 15 ml/kg BB per oral satu kali sehari selama 10 hari. Pada hari ke 51 semua tikus dari kelompok normal, kontrol, dan uji dibedah dan dibuat preparat histopatologi hatinya. Perubahan-perubahan yang tampak pada gambaran histopatologi hati tikus putih jantan dicatat dan diberi skor, kemudian diolah dengan menggunakan uji Kruskal-Walis. Apabila terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok perlakuan, dilakukan dengan Uji Perbandingan Berganda (Uji Z 5%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak air herba cakar ayam 12 g/kg BB dapat memperbaiki kerusakan sel - sel hati tikus putih jantan akibat efek hepatotoksik pirazinamida