Hubungan Antara Strategi Coping dan Penyesuain Diri Mahasiswa Tingkat Pertama dan Kedua

Saat memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa akan merasakan perbedaan antara lingkungan yang baru dan yang lama. Perbedaan ini bukanlah hal yang mudah untuk dihadapi. Berbagai masalah akan datang menghampiri mahasiswa beberapa diantaranya seperti pengaturan waktu dan mencari teman. Mahasiswa melakukan berbagai upaya dalam menghadapi masalah tersebut. Upaya yang dilakukan mahasiswa dinamakan coping. Ada dua macam strategi coping yaitu problem focused coping dan emotional focused coping. Namun, kedua coping belum tentu berkorelasi secara positif dengan penyesuaian diri mahasiswa. Lazarus & Folkman (1984) mengatakan strategi coping pada setiap individu berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat korelasi kedua strategi coping dengan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa. Penelitian ini bersifat korelasional. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa angkatan pertama dan kedua Universitas Surabaya sebanyak 193 subjek. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified sampling dan insidental sampling. Hasil dari penelitian ini pada subjek tahun pertama, penyesuaian diri berkorelasi positif dengan problem focused sig= 0,001; r = 0,339 dan emotional focused sig= 0,006; r = 0,3275. Pada mahasiswa tahun kedua ada penyesuaian diri secara keseluruhan berkorelasi positif problem focused sig= 0,000; r= 0,586 dan emotional focused sig= 0,023; r = 0,246. Dapat disimpulkan bahwa kedua coping digunakan oleh mahasiswa dalam menghadapi penyesuaian diri selama menempuh perkuliahan di tahun pertama dan kedua. Saran utama bagi subjek tahun pertama dan kedua adalah menggunakan kesempatan pendampingan dengan dosen untuk berkonsultasi mengenai masalah yang dihadapi serta menjalin relasi dengan teman untuk membantu proses perkuliahan. Saran yang diberikan kepada pihak universitas adalah lebih memperhatikan pendampingan akademik untuk mahasiswa tahun kedua