Penerapan Pengendalian Budaya terhadap Gaya Kepemimpinan di Organisasi Kemahasiswaan Intra Perguruan Tinggi dalam Tingkat Fakultas

Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah tempat atau wadah di mana orang-orang berkumpul, bekerjasama, secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana, data dan lainnya yang digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi kemahasiswaan. Agar tujuan organisasi kemahasiswaan dapat tercapai, maka dibutuhkan sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen tersebut adalah pembentukan pengendalian budaya yang benar dan terlaksana dengan baik. Bukan hanya itu, figur pemimpin dalam organisasi kemahasiswaan sangat dibutuhkan untuk jalannya organisasi tersebut. Menurut Efferin dan Soeherman (2010), pemimpin adalah orang yang memiliki pengaruh terbesar dalam menggerakkan anggotanya untuk tetap fokus pada visi yang sama. Oleh sebab itu, adanya pemimpin yang baik pula maka pengendalian budaya yang diciptakan sesuai dengan kondisi internal maupun eksternal organisasi kemahasiswaan akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan. Dengan mengetahui pengendalian budaya yang dibentuk oleh organisasi kemahasiswaan dan gaya kepemimpinan yang dimiliki dalam organisasi kemahasiswaan, upaya pengembangan kearah pencapaian tujuan serta visi misi selanjutnya akan lebih mudah dilakukan. Oleh sebab itu, pengendalian budaya yang merupakan bentuk dari personnel control dan cultural control serta kepemimpinan yang dapat membawa anggotanya untuk tetap pada tujuan yang sama sangat penting dan diperlukan dalam lingkungan organisasi kemahasiswaan, karena merupakan alat yang ampuh untuk mengelola jalannya organisasi kemahasiswaan