Pengendalian Kualitas Statistik dengan Tahapan PDCA pada Perusahaan Roti X, Pasuruan

Perkembangan zaman yang begitu cepat memicu para pelaku bisnis dalam negeri maupun luar negeri untuk siap bersaing lebih ketat dalam pasar. Hal ini membuat perusahaan ataupun pelaku bisnis yang ada di Indonesia menjadi terpacu untuk semakin berkembang agar tidak kalah dalam persaingan ketat yang terjadi. Berbagai keunggulan harus dimiliki oleh para pelaku bisnis tersebut. Salah satu keunggulan yang paling utama yaitu keunggulan dalam kualitas. Kualitas merupakan salah satu elemen yang sangat penting dan berpengaruh terhadap pelanggan dalam suatu produk. Untuk menjaga kualitas dari produk yang diproduksinya, diperlukan adanya pengendalian kualitas yang terstruktur dan baik. Jika pengendalian kualitas yang dijalankan ternyata kurang baik, maka dalam suatu proses produksi perusahaan tersebut akan menghasilkan apa yang disebut barang cacat karena tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan ditentukan oleh perusahaan. Perusahaan Roti X merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri makanan yang memproduksi berbagai jenis roti. Roti roombutter putih dan coklat merupakan jenis roti yang paling banyak diproduksi, sehingga kemungkinan banyaknya cacat yang dihasilkan sangat besar atau lebih banyak daripada roti jenis lain yang diproduksi. Pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan hanyalah bersifat sederhana, yaitu hanya melakukan pengecekan melalui inspeksi biasa, jika terdapat produk cacat, akan dipisahkan dan dijual murah tanpa kemasan kepada pegawai atau orang yang mau membeli. Penelitian ini berisi tentang bagaimana pengendalian kualitas yang dilakukan oleh Perusahaan Roti X pada departemen dapur dalam menanggulangi kecacatan produk pada saat proses produksi yang kemudian dilakukan pengukuran dan pembahasan penelitian dengan tahapan PDCA yang nantinya dapat diterapkan oleh perusahaan dalam melakukan seluruh proses aktivitas produksinya. Dengan dilakukannya pengendalian kualitas statistik dengan tahapan PDCA, perusahaan tidak hanya dapat mendeteksi kecacatan, tetapi juga dapat mencegah terjadinya kecacatan, serta dapat menjaga dan meningkatkan standar kualitasnya produknya, sehingga diharapkan kecacatan tidak terjadi kembali atau dapat dikurangi, dan kalau bisa “zero defect”, maka produksi yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pelanggan dan perusahaan