Peran Bimbingan Pengasuh dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Asuh di Panti Asuhan Darul Aitam Bangsri Jepara

Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan ini adalah untuk mengetahui, terutama terkait dengan hal-hal : 1) Peran bimbingan pengasuh panti dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak asuh di Panti Asuhan Darul Aitam Bangsri Jepara, 2) Langkah-langkah pengasuh panti dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak asuh di Panti Asuhan Darul Aitam Bangsri Jepara, 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi peran bimbingan pengasuh dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak asuh di Panti Asuhan Darul Aitam Bangsri Jepara. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengambilan sampling informan menggunakan teknik nonprobability sampling. Penentuannya menggunakan purposive sampling. Jumlah informan penelitian ini sebanyak tiga informan yaitu 1 kepala panti, 2 pengurus panti, 2 anak panti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran bimbingan pengasuh dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak asuh berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari metode yang digunakan dalam proses bimbingan, pertama metode bimbingan kelompok, ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat anak. Dapat mengembangkan sikap sosial, sikap memahami peranan anak, menambah wawasan keagamaan, perubahan sikap, perilaku dan akhlak, kedua metode bimbingan individual yaitu membekali anak-anak agar menjadi anak yang hebat di daerahnya masing-masing dan mempunyai akhlaqul karimah. Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan kecerdasan spiritual, pertama yaitu kegiatan harian yang meliputi sekolah formal untuk semua anak panti, takhassus al-Qur`an setelah sholat magrib dan subuh, diniyah malam, salat berjama`ah diawal waktu, salat tahajud, salat rawatib, salat duha dan puasa sunah. Kedua, kegiatan mingguan, seperti kajian kitab ta`limul muta`allim, latihan khitobah, ziarah kubur , ketiga, kegiatan bulanan yaitu mengundang alumni yang sudah sukses untuk sharing bersama anak panti. Adapun yang menjadi faktor pendukung: sarana dan prasarana panti yang memadai. Faktor penghambat latar belakang anak yang berbeda, suka berbohong dan sifat malas yang datang dari dalam diri anak asu