Analisis Tingkat Kesejahteraan Driver Gojek Millenial di Kabupaten Kudus dalam Perspektif Maqashid Syariah

Bisnis ojek online telah tersebar hampir di seluruh daerah Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar saja, tetapi juga di kota-kota kecil seperti kota-kota di provinsi Jawa Tengah salah satunya adalah kabupaten Kudus. Perusahaan penyedia jasa ojek online yang hadir di kabupaten Kudus salah satunya adalah Gojek. Gojek memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan sehingga banyak masyarakat berminat untuk bekerja menjadi driver Gojek. Apabila semakin banyak masyarakat yang menjadi driver Gojek, maka semakin sulit untuk mendapatkan orderan yang diakibatkan adanya persaingan antar driver Gojek yang semakin tinggi di kabupaten Kudus. Sehingga hal tersebut berdampak pada kesejahteraan driver Gojek itu sendiri, karena bonus yang diterima semakin sulit. Akhirnya kesejahteraan para driver Gojek akan menurun sehingga tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna kesejahteraan dalam perspektif maqashid syariah dan untuk mengetahui kesejahteraan driver Gojek millenial di kabupaten Kudus dalam perspektif maqashid syariah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian field research dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu wawancara kepada driver Gojek millenial yang beroperasi di kabupaten Kudus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian memperoleh bahwa dari 9 informan yang diwawancarai ternyata belum ada informan yang dapat mewujudkan kesejahteraan sesuai dengan maqashid syariah. Hal ini dibuktikan dengan informan belum mampu memenuhi kebutuhan pemeliharaan agama dan pemeliharaan keturunan