Pengembangan Desain Produk Tas Wanita Dengan Kombinasi Material Kulit Ikan Nila Menggunakan Teknik Die Cut

Kegiatan Ekonomi Kreatif (EKRAF) memiliki sumbangsih yang besar untuk perekonomian Indonesia dan memiliki pertumbuhan nilai yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, dengan subsektor fesyen sebagai kontributor terbesar kedua pada Produk Domestik Bruto Nasional, yakni sebesar 118 Miliar pada awal tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa brand fesyen lokal semakin berkualitas dan mampu bersaing dengan pasar global. Tetapi tren fesyen yang berubah dengan cepat merupakan tantangan bagi brand lokal untuk terus menciptakan inovasi agar dapat bersaing pada pasar nasional dan internasional. Beberapa inovasi produk dapat dengan menggunakan material yang unik, dan penggunaan teknik produksi yang berbeda. Seperti halnya penggunaan material kulit ikan untuk diaplikasikan pada produk fesyen dan lifestyle yang belum banyak diketahui oleh penikmat produk fesyen. Kulit ikan adalah material kulit hewan dengan karakter kulit yang berbeda – beda pada tiap spesies ikan. Seperti kulit dari ikan Nila, yang memiliki tekstur dan motif sisik pada penampang kulit, dengan ketebalan kulit kurang dari 1 mm. Ikan Nila sendiri merupakan jenis ikan yang mudah dibudidayakan, dan tidak termasuk satwa endemik di Indonesia. Ini merupakan potensi bagi ikan Nila untuk diaplikasikan pada produk – produk kerajinan kulit. Kulit ikan Nila memiliki pengolahan waktu yang lebih singkat, karena dimensi yang lebih kecil dan karakter kulit yang lebih mudah untuk menyerap zat kimia. Hasil luaran dari Tugas akhir ini menghasilkan beberapa seri tas wanita yang terdiri dari sling bag, dan hand bag, waist bag, dan back pack. ====================================================================================================== Creative Economy Activity in Indonesia has contribute much for national Economy, and significally growing by years. Fashion, as a subsector of Economy Activity, is second biggest contributor at National Product Domestic Bruto, values at 118 Billion Rupiah on first quarter of 2019. This proof that local fashion brand is getting better at terms of quality, and can compete at national and international market. But fashion trend itself is always changing, and it becomes a challenge for local brand to make innovative products, thus following fashion trends and stay alive at fashion business. One method to make an innovative products is to try new materials. Tillapia Leather is one of those not-yet well known material that is uniquely characterized , and has a similar looks with reptile leather. It uniquely textured, and patterned, at the surface of leather. And has a asymmetrical shape of cuts for different side of fish bodies. Tillapia has a shorter preparation time than normal calf skin, due od the small dimension, and leather characteristic that absorbs chemicals easily. Tillapia fish is easy to farm, and not include as endangered animals. By using Tillapia Leather from local food industries, we recycle the production waste and upsale it into more valuable goods. This can be potentional for Tillapia leather to be alternative materials for leather craft products. Output for this undergraduate thesis is few bag series for women, such as sling bag, and hand bag, which is designed for use at some occasions