HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN MAHASISWA MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK SAAT MASA PANDEMI COVID-19 PADA MAHASISWA KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Latar Belakang: Mahasiswa Keperawatan yang akan melakukan praktik klinik kebanyakan cenderung akan mengalami kecemasan karena akan berhubungan langsung dengan pasien dan dapat membahayakan pasien bila kecemasan mengalihkan fokus mahasiswa saat melakukan tindakan pada pasien. Pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kecemasan mahasiswa. Kecemasan dapat ditangani salah satunya dengan dukungan keluarga. Dengan diterimanya dukungan dari orang terdekat khususunya keluarga maka mahasiswa akan lebih sehat fisik dan psikisnya daripada mahasiswa yang tidak menerima dukungan sehingga berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan. Tujuan: Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan mahasiswa mengahadapi praktik klinik saat masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen dengan desain penelitian crossectional. Penelitian ini dilakukan pada 26 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021. Sampel penelitian ini adalah semua Mahasiswa Program Studi Diploma III dan Sarjana Terapan Keperawatan Semester VI sebanyak 91 orang mahasiswa. Analisa data dilakukan dengan uji Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang negatif dan signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan mahasiswa menghadapi praktik klinik saat masa pandemi Covid-19 besarnya nilai Sig. (2-tailed) atau p-value adalah 0,042 dan nilai r adalah -0,214, artinya semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah kecemasan yang dirasakan mahasiswa yang akan melaksanakan praktik klinik saat masa pandemi Covid-19 Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan mahasiswa menghadapi praktik klinik saat masa pandemi Covid-19 pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Kata Kunci: dukungan keluarga, kecemasan, praktik klinik, mahasiswa keperawatan, pandemi Covid-1