PENGEMBANGAN MODEL SOSIOKOGNITIF BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN

Rendahnya kemampuan membaca permulaan siswa kelas rendah di Indonesia disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kesulitan siswa dalam mengenal huruf, merangkai bunyi suku kata dan kata, membaca kalimat dengan lancar, dan memahami isi bacaan, serta hambatan pelafalan yang dipengaruhi oleh bahasa ibu. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dan meningkatkan kemampuan membaca permulaan, penulis mengembangkan Model Sosiokognitif Berbantuan Multimedia Interaktif (SKBMI) untuk pembelajaran membaca permulaan. Model SKBMI merupakan pengembangan teori behavioristik yang menjelaskan bahwa proses belajar pada dasarnya berada dalam kondisi natural yaitu dengan mengamati pola perilaku dan konsekuensinya. Model SKBMI menghadirkan cara belajar yang mengoptimalkan kaitan antara perilaku, lingkungan, dan kognitif siswa. Tingkah laku siswa bukan sekadar reflek otomatis antara stimulus respon melainkan akibat reaksi interaksi antara lingkungan dengan kognitif siswa melalui prinsip atensi, retensi, produksi, motivasi, dan self efficacy. Dalam penerapannya, guru didukung oleh multimedia interaktif yang meliputi teks, gambar, audio, video, animasi, dengan melibatkan interaksi antara multimedia dengan pemelajar untuk meningkatkan minat, motivasi, dan self efficacy. Penelitian ini dilaksanakan di SD swasta di Kota Bandung dengan siswa kelas 1 sebagai responden. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian berbasis rancangan dengan empat tahap, yaitu analisis masalah praktis, pengembangan model, penerapan model, dan refleksi hasil. Luaran dari penelitian ini adalah Model SKBMI untuk pembelajaran membaca permulaan, yang diterapkan dengan bantuan aplikasi Belajar Membaca Permulaan dengan Menerapkan Model Sosiokognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memberikan respon positif dan dapat menerapkan model SKBMI untuk mengatasi kesulitan-kesulitan membaca permulaan siswa. Model SKBMI terbukti efektif dan signifikan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SD. Low level of lower grade students’ early reading ability in Indonesia was due to several factors, including their difficulties in recognizing letters, in combining letter sounds to make syllables and words, in reading sentences fluently, and in comprehending text, as well as pronunciation problem influenced by their mother tongue. To solve these problems and to improve students early reading ability, the researchers developed an Interactive-Multimedia-Aided Social Cognitive (IMAS) Model for early reading learning. IMAS model provides a learning method that optimizes relationship between students’ behavior, environment, and cognitive capacities. Students’ behaviors are not merely an automatic reflex of stimulus-response. They are consequences of interactions between students’ environment and cognitive capacity via the principles of attention, retention, production, motivation, and self-efficacy. In implementing this model, teachers were aided by interactive multimedia combining texts, images, audio, video, and animation. IMAS model implementation involved active interaction between multimedia and students to improve their learning interest, motivation, and self-efficacy. This research was conducted at a private school in Bandung City with first graders as respondents. It employed Research Based Design as the research method, implementing four stages that included practical problem analysis, model development, model implementation, and reflection. The output of this research is IMAS Model for early reading learning that was implemented with the aid of an application called Belajar Membaca Permulaan dengan Menerapkan Model Sosiokognitif. The findings showed that teachers could implement IMAS model to solve early reading learning difficulties. IMAS model is effective and significant for improving students’ early reading learning