Produksi biogas dengan campuran kotoran sapi, kulit nanas dan limbah cair kelapa sawit

Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbarukan seperti biogas. Kandungan biogas didominasi oleh gas metana (CH4), kemudian disusul oleh karbondioksida (CO2). Dimana diketahui karbondioksida merupakan sisa hasil dari suatu pembakaran maka akan mengganggu proses pembakaran itu sendiri, hal ini menyebabkan panas yang dihasilkan masih rendah sehinga kualitas nyala api biogas tidak optimum. Oleh karena itu dibutuhkan usaha untuk meningkatkan kualitas dari biogas tersebut. Selain dari kotoran sapi, kulit nanas dan limbah cair kelapa sawit juga memiliki kandungan gas metana (CH4) yang bisa digunakan untuk dijadikan bahan campuran dalam pembuatan biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan biogas dari kotoran sapi, kulit nanas dan limbah cair kelapa sawit dengan melakukan variasi komposisi pada tiap digester biogas. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian tekanan biogas dan uji nyala api. Variasi komposisi yang digunakan adalah digester 1 50% kotoran sapi : 25% kulit nanas : 25% limbah cair kelapa sawit : air 10 Kg, digester 2 50% limbah cair kelapa sawit : 25% kulit nanas : 25% kotoran sapi : air 10 Kg, digester 3 50% kulit nanas : 25% kotoran sapi : 25% limbah cair kelapa sawit : air 10 Kg dengan menggunakan suhu lingkungan. Penelitian dilakukan selama 30 hari dengan pengambilan data setiap satu hari sekali pada tiap digester. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil variasi yang terbaik terdapat pada digester 2 dengan variasi komposisi 50% limbah cair kelapa sawit : 25% kotoran sapi : 25% kulit nanas dengan tekanan sebesar 111,135 kN/m2