Produksi biogas dari campuran kulit singkong, kotoran ayam dan limbah cair kelapa sawit

Sumber energi yang berasal dari dalam bumi (fosil) semakin berkurang jumlahnya sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan energi alternatif dengan produksi biogas. Untuk membuat biogas diperoleh dari bahan organik. Bahan baku organik yang digunakan adalah kulit singkong, kotoran ayam dan limbah cair kelapa sawit (pome). Ketiga bahan alternatif ini dipilih kerena merupakan limbah yang banyak dihasilkan oleh proses pengelolaan industri dan rumahan. Selain itu limbah-limbah yang dipilih memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk bakteri anaerob untuk memproduksi biogas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pembentukan biogas dari limbah kulit singkong, kotoran ayam dan limbah cair kelapa sawit dengan melakukan variasi suhu pada digester biogas Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian tekanan biogas dan pengujian nyala api. Variasi suhu yang digunakan adalah T1 (27-28⁰C) suhu lingkungan, T2 suhu 30⁰C dan T3 suhu 35⁰C. Komposisi bahan 3 kg kulit singkong, 8 kg kotoran ayam dan 4 kg limbah cair kelapa sawit (pome). Perbandingan bahan baku dengan air sebagai pelarut adalah 1:1 dengan kapasitas digester 35 liter. Penelitian ini dilakukan selama 30 hari dengan pengambilan data dilakukan setiap 1 (satu) hari sekali pada setiap digester. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan T1 mendapat tekanan sebesar 3.100,18 kN/m2, T2 menghasilkan tekanan sebesar 3.128.09 kN/m2 dan T3 menghasilkan tekanan biogas sebesar 3.158,15 kN/m2. Uji nyala api biogas menghasilkan api pada masing-masing digester dengan warna api biru. Dari keseluruhan perlakuan pada masing-masing digester, hasil terbaik adalah penggunaan kondisi suhu 35⁰C (digester 3) karena mampu menghasilkan tekanan tertinggi pada proses produksi biogas