PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. PLN UNIT INDUK DISTRIBUSI JAKARTA RAYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu kewajiban bagi setiap perusahaan. Perusahaan seharusnya tidak hanya berorientasi dalam pemenuhan laba saja, tetapi juga harus memikirkan bagaimana bentuk tanggung jawab sosial yang diberikan kepada lingkungannya. Salah satu bentuk perusahaan yang diberikan kewajiban untuk melaksanakan CSR adalah Badan Usaha Milik Negera (BUMN). Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, BUMN diwajibkan untuk turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat, sehingga program CSR bagi BUMN dilaksanakan dalam suatu program yang dinamakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). contoh BUMN yang melaksanakan CSR adalah PT. PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pelaksanaan CSR pada PT. PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan menghambat pelaksanaan CSR, serta bagaimana mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi lapangan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bahan hukum tersier dan studi kepustakaan dengan cara wawancara. Teknik penyajian data menggunakan deskriptif analitis. Analisis data yang digunakan Penulis adalah analisis normatif kualitatif dengan cara menganalisis isi data yang diperoleh kemudian dikaji menggunakan teori dan perundang-undangan yang mengatur mengenai pelaksanaan CSR pada Perseroan Terbatas ataupun Badan Usaha Milik Negara serta teori-teori yang berkaitan dengan pelaksanaan CSR tersebut. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pelaksanaan CSR pada PT. PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya dikategorikan sebagai PKBL yang sumber dananya masing-masing berasal dari 2% laba setelah pajak perusahaan. Pelaksanaan CSR PT. PLN telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan BUMN. Konsep pelaksanaan CSR pada PT. PLN secara garis besar memperhatikan adanya keselarasan antara tujuan bisnis dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. PT. PLN telah melaksanakan program CSR yang programnya dibagi dalam beberapa ruang lingkup yaitu Community Relations seperti penyuluhan dan sosialisasi, Community Service seperti pemberian bantuan bencana alam, bantuan kesehatan, bantuan pendidikan, dan bantuan sarana ibadah, Community Empowering seperti pelatihan, bantuan sosial, dan penguatan komunitas, dan pelestarian alam untuk lingkungan sekitar perusahaan. Faktor-faktor penghambat yang timbul dalam pelaksanaan CSR pada PT. PLN yaitu kesulitan mencari mitra binaan, terdapat mitra binaan tidak tepat waktu dalam proses pembayaran pinjaman, serta kesulitan dalam mencari kawasan yang dapat dikembangkan dalam pelaksanaan program Bina Lingkungan