Entri dalam kamus ini disusun secara alfabetis. Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar bentukan kata (kata jadian) diperlakukan sebagai lema/entri pokok, sedangkan bentuk-bentuk derivasinya diperlakukan sebagai subentri. Sebagai kamus dwibahasa, yang diutamakan pada setiap entrinya ialah padanan kata. Namun, jika padanan kata itu tidak ada maka dibuatkan frasenya. Selain itu, pada setiap entri utama diberikan contoh pemakaiannya agar memperjelas padanan (arti) kata. Contoh entri juga akan sangat membantu penggunanya. Kamus ini menggunakan tanda-tanda yang terdapat dalam Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan, misalnya dalam penulisan bentuk ulang, gabungan kata, kata majemuk, dan penggunaan tanda-tanda baca yang diperlukan. Untu...