Unsur estetis gaya bahasa dalam novel cantik itu luka karya Eka Kurniawan

ABSTRAKKata Kunci: Marginalisasi, Subordinasi, Feminisme, Tokoh PerempuanFeminisme merupakan sebuah paham atau aliran yang menuntut kesamaan atau emansipasi dan keadilan hak dengan laki-laki.Feminisme muncul karena penindasan yang dilakukan oleh kaum pria terhadap segala aspek kehidupan, yang mana kaum pria menggiring sebuah aturan bahwa pria adalah makhluk terkuat dan perempuan adalah makhluk lemah. Salah satu tokoh sastrawan yang karyanya menonjolkan unsur feminisme didalamnya yaitu Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis terbaik yang dimiliki Indonesia. Dalam novel Gadis Pantai, Pramoedya Ananta Toer menggambarkan tentang feodalisme di daerah Jawa. Cerita ini diambil dari kisah neneknya sendiri.Adapunfokuspenelitian yang dianalisisadalah: (1) Marginalisasi Perempuan dalamnovelGadis Pantai, (2) Subordinasi Perempuan dalamnovelGadis Pantai, dan (3) Stereotipe Perempuan dalamnovelGadis Pantai. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) untuk mengetahui bentuk marginalisasi perempuan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dengan menggunakan pendekatan feminisme, (2) untuk mengetahui subordinasi perempuan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dengan menggunakan pendekatan feminisme, dan (3) untuk mengetahui bentukstereotipe perempuan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dengan menggunakan pendekatan feminisme..Penelitianinimenggunakanpendekatankualitatif. Pendekatankualitatifbertujuanuntukmenganalisis data deskriptif yang berbentuk dialog dan monolog tokoh perempuandalamnovelGadis Pantai. Jenispenelitianiniadalahpenelitiandeskriptif. Penelitiandeskriptifmenghasilkaninformasi yang bersifatdeskriptif. Penelitianiniakanmenghasilkandeskripsibentuk marginalisasi tokoh Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, bentuk subordinasi tokoh Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, dan bentuk stereotipe tokohGadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toerditinjaudarifeminisme.Penelitimenjadikan novel Gadispantaisebagaisumber data. Dari novel GadisPantai, penelitiberusahamenemukandata-data berupabentuk-bentukmarginalisasi, subordinasi, danstereotipetokohGadisPantaibaikdalambentuk dialog maupun monolog. Data tersebutdisajikandalambentukdeskriptifatauberupapenjelasan.Teknikpengumpulan data dalampenelitianinimenggunakanteknikmetode observasi dan studi kepustakaan, teknik yang dianggap sangat membantu untuk mendapatkan data yang diinginkan. Dalammelakukan proses pengumpulan data, penelitibertindaksebagaiinstrumenkunci (human instrument). peneliti menggunakan tabel penjaring data sebagai instrumen penunjang untuk menganalisis data. Dalam pengecekan keabsahan data, peneliti melakukan diskusi dengan teman sejawat guna memperoleh masukan yang nantinya dapat dijadikan dasar klasifikasi penafsiran dan memperbanyak referensi. Dalam menganalisis data, peneliti melakukan tahapan-tahapan, diantaranya pengumpulan data, interpretasi data, penyajian data, dan penyimpulan. Dalam melakukan penelitian, terdapat tahap penelitian yang harus dilakukan peneliti yaitu tahap persiapan, tahapa pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh Gadis Pantai yaitu (1) marginalisasi, diantaranya: Menerima keputusan sepihak, Membatasi gerak gerik perempuan, Menginginkan adanya kebebasan,Tuntutan atas kebutuhan laki-laki. (2) subordinasi, diantaranya:Kekuasaan milik laki-laki, Mendapat perlakuan tidak adil, Pandangan rendah dari orang sekitar, Perbedaan hak antara perempuan dan laki-laki, Perbedaan kedudukan atau derajat antara perempuan dan laki-laki. (3) stereotipe, diantaranya:Objekataspemenuhankebutuhanlaki-laki, Perempuanmenikahdanmempunyaianak,Memiliki rasa emosionaldansensitif