Pengaruh penguasaan pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang

AbstrakAnggraini,IntanUlvia. 2017. PengaruhPenguasaanPembelajaranAqidahAkhlakTerhadapPerilakuSiswaKelas VII Di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Agama Islam. Universitas Islam Malang. Pembimbing I: Ika Ratih Sulistyani, M.Pd. Pembimbing II: Dr. H.Ahda Arafat, M.AKata Kunci: PenguasaanPembelajaranAqidahAkhlak, PerilakuSiswa. Pendidikanmerupakansuatuhal yang sangatpentingdantidakdapatditinggalkandalamsetiapkehidupammanusia.Melaluipendidikanlahakhlakdapattebentuk.Dalamkehidupansehari-hariakhlakmerupakanhal yang sangatpentingdalambertingkahlaku.Namunkenyataanyadalammasyarakatdewasainiseringterjadipenyimpangannormatingkahlakusebagaibentukkemerosotan mental atau moral kepribadian yang tidaksesuaidenganetikaajaran Islam ataupunbudayaketimuranbangsakita. Terlebihlagi yang demikianinimelandapadakalangangenerasimudaharapanmasadepanbangsa, danlebihironislagihalinimelandaparasiswaataupelajar yang mengenyampendidikan di lembaga formal dimananilai-nilaiakhlakulkarimahsudahseringditinggalan.Tujuan dari penelitian ini adalah 1) MengetahuibagaimanavariasipenguasaanMateriAqidahAkhlak. 2) Mengetahui bagaimana perilaku siswa.3) Mengetahui adakah tidaknya pengaruh antara penguasaan Materi Aqidah Akhlak terhadap perilaku siswa.Penelitianiniberbentukkuantitatif, dalampenelitianilmiahpenetapanvariabelpenelitianmerupakanhal yang pentingkarenadenganpenentuanvariabel yang tepatakanmempermudahdalammelaksanakanpenelitian.Strategi yang digunakan adalah dengan mempergunakan penelitian korelasional kuantitatif, karena bertujuan untukmenemukan ada tidaknya hubungan antara variabel x dan variabel y. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknikangket, danwawancara.. Hasildari penelitian ini dengan menggunakan analisis korelasi product momentyaitu didapatkorelasiantarapenguasaanpembelajaranaqidahakhlakadalahterhadapperilakusiswarxy= 0,645. Hal inimenunjukkankeduavariabeltersebutmempunyaikorelasi yang tinggikarenaberadapada 0,61-0,80.Sedangkan untuk uji hipotesis, nilai rxy pada taraf signifikasi 5% lebih besar dari pada r tabel atau rt = (0,645>0,3338). Maka pada taraf signifikasi 5% hipotesa kerja atau hipotesa alternatif diterima dan hipotesa nol ditolak, berarti bahwa pada taraf signifikasi 5% itu terdapat korelasi yang signifkan antara variabel X (penguasaan pembelajaran aqidah akhlak) dan variabel Y (perilaku siswa). selanjutnya pada taraf signifikasi 1% rxy atau ro juga lebih besar dari pada r tabel atau rt (0,645>0,4296) maka pada taraf signifikasi 1% itu hipotesa alternatif diterima dan hipotesa nol ditolak. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikasi 1% terdapat korelasi yang signifkan antara variabel x dan variabel y. Hasil uji determinasi R2 dapat dihitung denganrumus: r determinasi=(?r)?^2x100%, r determinasi=(?0.645)?^2x100%= 41,6 %Dengan demikian diperoleh nilai determinasi angka 41,6 %sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter religius siswa dapat dijelaskan pada variabel strategi pembelajaran afektif sebesar 41,6