Kekuatan hukum akta jual beli (AJB) sebagai bukti kepemilikan hak atas tanah untuk jaminan hak tanggungan

RINGKASAN Seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat di bidang ekonomi, seringkali tanah menjadi obyek pertama yang paling disukai untuk dijadikan jamianan hak tanggungan. Seorang yang membeli tanah bisa saja belum mendaftarkan tanah yang dibelinya karena keterbatasan dana maupun kurangnya pengetahuan mengenai pendaftaran tanah. Oleh karena itu yang menjadi pegangan baginya hanya akta jual beli yang dimiliki dari hasil membeli tanah. Dalam hal ini bisa saja hanya berdasarkan akta jual beli seseorang berkeinginan menjaminkan tanahnya kepada pihak kreditur dalam perjanjian kredit . Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1)Bagaimana kekuatan akta jual beli sebagai bukti kepemilikan hak atas tanah untuk jaminan hak tanggungan, (2)Apa manfaat akta jual beli hak atas tanah dalam jaminan hak tanggungan, (3)Bagaimana pengaruh akta jual beli apabila debitur wanprestasi dalam perjanjian hak tanggungan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif yang menggunakan bahan hukum primer, sekunder, tertier. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akta jual beli untuk jaminan hak tanggungan terdapat dua macam, yaitu dengan menggunakan akta autentik dan akta dibawah tangan. Hak tanggungan dengan menggunakan akta autentik secara lansung akan memproleh kekuatan hukum yang sempurna berdasarkan undang-undang yang berlaku, sedangkan akta dibawah tangan memiliki kekuatan hukum yang lemah. Manfaat akta jual beli hak atas tanah dalam perjanjian jamianan hak tanggungan adalah sebagai pelengkap syarat perjanjian jaminan hak tanggungan, dan juga akta jual beli sebagai alat bukti bahwa telah terjadi perbuatan hu kum peralihan hak atas tanah dan menunjukkan bahwa benar si pembeli telah menjadi pemegang hak baru. Pengaruh akta jual beli jika debitur wanprestasi dalam perjanjian hak tanggungan, adanya pihak yang dirugikan, sementara pihak yang sangat dirugikan itu sendiri adalah penerima hak tanggungan karena jaminan berupa akta jual beli tidak memiliki nilai yang kuat sebagai jaminan dalam hak tanggungan