Analisis Kreativitas Dan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka (Studi Kasus MI NU Miftahul Ma’arif Kaliwungu Kudus Tahun 2020/2021)

Penelitian ini adalah field researh dimana peneliti langsung terjun ke lapangan dengan menggunakan reverensi yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka, faktor pendukung, penghambat disertai solusi mengenai kreativitas dan keterampilan sosial siswa. Subjek penelitian diperoleh dari 11 orang narasumber yang terdiri dari kepala madrasah, pembina pramuka dan 9 peserta didik kelas besar. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data yang diperoleh terkumpul, dilakukan uji keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan, meningatkan ketekunan dan triangulasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu kegiatan mingguan dan kegiatan partisipan. Kegiatan mingguan menyajikan materi tentang teknik kepramukaan, permainan dan bakti sosial. Sedangkan kegiatan partisipan meliputi pesta siaga dan jambore ranting. Dua kegiatan tersebut mampu meningkatkan kognitif, rasa percaya diri dan kekompakan peserta didik yang merupakan ciri dari kreativitas dan keterampilan sosial. (2) Faktor pendukung kreativitas dan keterampilan sosial siswa meliputi, 1) Kebijakan kepala madrasah yang mewajibkan kelas IV, V dan VI untuk mengikuti ekstrakurikuler pramuka, 2) Adanya fasilitas penunjang untuk berkegiatan, 3) Kesediaan peserta didik yang aktif dalam mengajak teman yang pasif untuk mengikuti kegiatan pramuka, 4) Peran motivasi orang tua untuk memberikan semangat kepada peserta didik, dan 5) tercukupinya SDM pembina yang mumpuni dalam bidang kepramukaan. Faktor penghambatnya meliputi, 1) Peserta didik yang kurang sigap ketika diberi perintah untuk membawa media dari rumah, 2) Jadwal latihan rutin yang kurang ideal, 3) Kurangnya kesadaran diri peserta didik terhadap ketepatan waktu pada saat berkegiatan, dan 4) Pengaruh teman peserta didik yang mengajak untuk membolos latihan pramuka. Solusi yang diambil adalah perlunya kepekaan pembina dan orang tua dalam memotivasi peserta didik, diadakannya jam ekstrakurikuler pramuka di jam pelajaran formal, perlunya inovasi pada setiap kegiatan supaya peserta didik tidak bosan dalam mengikuti kegiatan kepramukaan