TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENIMBANGAN SISTEM AIR DALAM JUAL BELI IKAN GURAME (Studi kasus di Desa Taman Negeri Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur)

ABSTRAK Pelaksanaan praktik penimbangan sistem air dalam jual beli ikan gurame yang ada di Desa Taman Negeri, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, merupakan jual beli ikan gurame yang menggunakan sistem timbang air dan memiliki dua pola penimbangan yang pertama adalah dengan cara menimbang airnya terlebih dahulu menggunakan blong ikan, setelah air tersebut ditimbang kemudian ikan dimasukkan kedalam blong berisi air yang sudah ditimbang dengan keadaan ikan masih hidup. Pola yang kedua adalah dengan cara menimbang ikan menggunakan blong ikan yang beratnya 10 kg setelah air dan ikan ditimbang beratnya tidak dikurangi berat air dan berat blong tersebut. Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut pertama, bagaimanakah praktik penimbangan sistem air dalam jual beli ikan gurame di Desa Taman Negeri, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur?. Kedua, bagaimanakah tinjauan Hukum Islam tentang penimbangan sistem air dalam jual beli ikan gurame di Desa Taman Negeri, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik penimbangan sistem dalam air jual beli ikan, serta untuk memahami bagaimana tinjauan Hukum Islam tentang penimbangan sistem air dalam jual beli ikan gurame. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (Field Research). Pada penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 10 (sepuluh) orang, dengan penjelasan sebagai berikut 1 (satu) orang seabagai penjual asli, 5 (orang) sebagai agen, dan 4 (empat) orang sebagai pembeli, di Desa Taman Negeri, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, penulis melakukan pengelolahan data secara editing, organizing dan analizing. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan di atas, dapat disimpulkan bahwa praktik penimbangan sistem air dalam jual beli ikan gurame, tidak mengandung unsur pemaksaan sama sekali di dalamnya karena rukun dan syaratnya telah terpenuhi dan adanya keridhaan diantara kedua belah pihak. Maka cukup jelaslah, bahwa transaksi perdagangan atau jual beli yang dilakukan tersebut hukumnya adalah sah, karena apabila rukun dan syarat terpenuhi maka transaksi semacam ini sah. Sah sebagai sebuah transaksi yang mengikat. Sedangkan dalam hukum Islam, praktik yang terjadi adalah diperbolehkan karena baik penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi jual beli tersebut telah sesuai dengan dasar hukum yang ada di dalam jual beli, baik itu al-Qur’an, as-sunnah dan ijma’ serta memenuhi rukun dan syarat di dalam jual beli dan tidak memiliki unsur penipuan apapu