PEMBERDAYAAN PORSI DALAM JUAL BELI MAKANAN MELALUI APLIKASI ONLINE DAN MEMBELI SECARA LANGSUNG PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH (Studi Kasus Ayam Geprek Azriel Jalan Pulau Singkep No. 53 Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung)

ABSTRAK Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat tranksaksi muamalah menjadi lebih mudah melalui transaksi online. Dalam hal ini perusahaan Go-jek membuat aplikasi yang menyediakan berbagai layanan lengkap mulai dari transprotasi, logistik, layan-antar makanan, dan berbagai layanan layanan lainnya. Aplikasi online (go-food) adalah salahsatu fitur layanan yang memberikan kemudahan pada pelanggan dalam layanan pesan antar makanan. Salah satu yang akan di bahas pada penelitian ini adalah tentang jual beli makanan dengan perbedaan porsi melalui aplikasi online (go-food) dan membeli secara langsung.Adapun permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana praktik perbedaan porsi dalam jual beli makanan melalui aplikasi online dan membeli secara langsung pada ayam geprek Azriel. Kemudian bagaimana pandangan hukum Islam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui secara jelas praktik perbedaan porsi dalam jual beli makanan melalui aplikasi online dan membeli secara langsung ditinjau dari hukum Islam.Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan, yakni pada ayam geprek Azriel Jalan Pulau Singkep No.53 Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung tentang perbedaan porsi dalam jual beli makanan melalui aplikasi online dan membeli secara langsung. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan melalui editing dan systematizing. Sedangkan dalam analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan bahwa praktik perbedaan porsi dalam jual beli makanan melalui aplikasi online dan membeli secara langsung. Merupakan kegiatan jual beli, yaitu dimana pemilik restoran (penjual), pelanggan (konsumen), pengantar makanan (driver), akad yang terjadi diantaranya driver telah menginformasikan ulang pesanan pada pelanggan maka telah sepakat dalam suatu akad untuk membeli makanan serta telah memenuhi unsur rukun dan syarat, namun karena objek jual beli menimbulkam unsur gharar maka praktik jual beli tersebut menjadi tidak sah dan belum sesuai dengan syariat Islam, adapun terdapat perbedaan porsi pada gambar ayam geprek di aplikasi online yang sangat menarik perhatian (besar porsinya) namun saat dipesan ayam geprek tidak sesuai gambar pada aplikasi online (kecil porsinya) dalam pandangan hukum Islam jual beli itu umumnya diperbolehkan, tetapi pada jual beli ini menimbulkan unsur gharar maka dari itu praktik jual beli ini bertentangan dengan syariat Islam dan berdampak merugikan pelanggan pada apliksai online