Kajian Kegagalan Komponen Dan Perawatan Pada Sistem Pelumas Mesin Diesel Di Kapal

The diesel engine as the main engine on the ship can function properly if it is supported by good supporting systems such as a lubricating oil system. The lubricant system is one of the most important systems in ship operation, failure in the lubrication system causes the system to not operate properly and can suffer losses from the ship. This study aims to determine the failure of each component of the lubricating system in the main engine and its proper maintenance. This study was conducted using the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method to optimize the way to overcome the failure and maintenance of the ship's main engines to identify strategies and maintenance priorities. By using FMEA, we can determine the failure and the effect caused by each component and to perform maintenance must classify components based on low to high risk levels. The components of lubricating oil tank and sump tank have a low risk, lubricating oil cooler has a moderate risk and lubricating oil pump, lubricating oil filter, purifier, transfer pump and lubricating purifier heater have a high risk. The results of the failure of lubricant system components are very useful in identifying maintenance strategies based on the level of risk of these components by choosing between preventive maintenance and corrective maintenance.Mesin diesel sebagai mesin induk di kapal dapat berfungsi dengan baik apabila ditunjang oleh sistem-sistem pendukung yang baik seperti sistem pelumas (lubricating oil system). Sistem pelumas salah satu sistem yang sangat penting dalam pengoperasian kapal, kegagalan pada sistem pelumasan menyebabkan sistem tidak beroperasi semestinya dan dapat mengalami kerugian dari pihak kapal. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kagagalan pada setiap komponen sistem pelumas di main engine dan perawatan yang tepat. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengoptimalkan cara mengatasi kegagalan dan perawatan mesin utama kapal untuk mengidentifikasi strategi dan prioritas perawatan. Dengan menggunakan FMEA dapat mengetahui kegagalan serta efek yang ditimbulkan oleh tiap-tiap komponen dapat diketahui dan untuk melakukan perawatan harus mengelompokan komponen berdasarkan tingkat resiko rendah sampai tinggi. Komponen lubricating oil tank dan sump tank memiliki resiko yang rendah, lubricating oil cooler memiliki resiko sedang dan lubricating oil pump, lubricating oil filter, purifier, transfer pump dan lubricating purifier heater memiliki resiko tinggi. Hasil dari kegagalan komponen sistem pelumas sangat berguna untuk mengidentifikasi strategi perawatan berdasarkan tingkat resiko komponen tersebut dengan memilih antara perawatan pencegahan (preventive maintenance) dan perawatan korektif (corrective maintenance)