Analisis Tekno-Ekonomi Penggunaan Hammer Mill dan Grinder Tipe Conical Sebagai Penggiling Ketan Hitam (Oryza sativa var. glutinosa). : Dr. Ir. Sandra Malin Sutan, MP., Darmanto, ST, MT

Tepung ketan hitam banyak diolah menjadi produk makanan ringan salah satunya adalah brownies ketan hitam. Berdasarkan studi kasus pada Didhe Cake diperoleh bahwa tepung ketan hitam komersil memiliki karakteristik yang terlalu halus dengan mesh diatas 40 sehingga produk hasil olahan tidak memiliki karakteristik yang khas dan cita rasa ketan hitam yang tidak kuat. Oleh karena itu, Didhe Cake memerlukan mesin yang ideal untuk menghasilkan tepung ketan hitam secara mandiri. Tujuan penelitian adalah menguji hasil penggiling seperti uji lolos ayakan, warna, kenaikan suhu akibat penggilingan, serta kapasitas, rendemen dan biaya pengoperasian pada hammer mill dan grinder. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menguji mesin hammer mill dan grinder untuk menentukan parameter uji lolos mesh pada ayakan mesh 40, 60, dan 80, kenaikan suhu, kapasitas, rendemen dan analisis biaya pengoperasian serta analisis nilai L pada parameter warna dengan menggunakan aplikasi Matlab. Penggunaan mesin grinder tipe conical memiliki biaya pengoperasian Rp 1.080,86 dengan kapasitas kerja sebesar 10,28 kg/jam dan rendemen untuk mesh 40 sebesar 64,18%. Rasa dan warna yang dihasilkan masih terjaga karena kenaikan suhu akibat penggilingan hanya 4,86°C serta bertekstur khas karena lebih kasar. Sedangkan pada hammer mill biaya pengoperasian sebesar Rp 4.029,65 dengan kapasitas hanya 4,67 kg/jam dan rendemen mesh 40 sebesar 52,02%. Kemudian, kenaikan suhu akibat penggilingan cukup tinggi yaitu sebesar 11,40°C dan tepung yang dihasilkan lebih halus. Mesin grinder lebih disarankan untuk digunakan pada proses produksi tepung ketan hitam di Didhe Cake