Pengaruh Biochar (Temperatur Pirolisis 7000c) Terhadap Pertumbuhan Dan Absorpsi Logam Berat Besi (Fe) Pada Tanaman Kedelai (Glycine Max) Yang Tumbuh Di Tanah Tercemar:

Sampah sudah menjadi permasalahan di banyak tempat di Indonesia yang seakan tidak dapat ditemukan solusinya. Salah satu produk dari sampah yang tertimbun yang berpotensi dapat mencemari lingkungan adalah air lindi. TPA sebagai tempat penampungan berbagai jenis sampah menghasilkan lindi yang mengandung berbagai jenis bahan pencemar berpotensi mengubah kualitas tanah dan mengganggu lingkungan disekitarnya. Jenis limbah yang berpotensi untuk merusak lingkungan hidup adalah limbah yang mengandung logam-logam berat didalamnya termasuk logam berat besi (Fe). Tanah yang mengandung logam berat besi (Fe) dapat menurunkan produktivitas pertanian dan kualitas hasil pertanian yang membahayakan kesehatan manusia. Oleh sebab itu perlu adanya perlakuan pada lindi agar ketika terakumulasi didalam tanah tidak mencemari tanaman yang ada diatasnya. Salah satu perlakuan yang dapat diberikan untuk memperbaiki kualitas tanah pertanian adalah dengan pemberian biochar. Biochar mempunyai kemampuan untuk menstabilkan logam berat pada tanah yang tercemar dengan menurunkan secara nyata penyerapan logam berat oleh tanaman dan dapat meningkatkan kualitasnya dengan memperbaiki sifat-sifat fisik kimia dan biologi tanah. Dengan bahan baku yang sama, nilai pH biochar akan meningkat seiring peningkatan suhu pirolisis karena adanya peningkatan kadar abu di biochar. Dipilihnya tanaman kedelai (G. max) karena di Indonesia produksi dan luas tanaman kedelai per tahun tidak sebanding dengan jumlah permintaan kedelai yang ada. Kedelai (G.max) adalah komoditas tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya produksi tanaman kedelai adalah akibat terjadinya pencemaran pada lahan pertanian. Oleh sebab itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian biochar terhadap pertumbuhan dan absorbsi logam berat besi (Fe) oleh tanaman kedelai pada tanah yang tercemar air lindi. Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi solusi agar kegiatan pertanian dapat dilakukan pada tanah yang tercemar air lindi dan menghasilkan hasil pertanian yang berkualitas baik