Review: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Sargassum polycystum Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus

Peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan salah satu masalah terbesar pada bidang kesehatan diseluruh dunia. Selain itu, pada bidang pangan, penggunaan zat antibakteri sintetis diatur dalam peraturan ketat karena berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Maka dari itu perlu dilakukan penemuan serta pengembangan zat antibakteri baru dari bahan alami yang berspektrum luas dan aman bagi kesehatan seperti ekstrak Sargassum polycystum yang diketahui mengandung senyawa bioaktif yang bersifat antibakteri. Escherichia coli dan Staphylococcus merupakan dua jenis bakteri yang berbeda yang biasa digunakan pada penelitian untuk mengetahui seberapa luas spektrum antibakteri suatu zat. Literature review ini dilakukan dengan menggunakan metode systematic review. Tahapan pembuatannya terdiri dari penentuan topik, pencarian pustaka, pemilihan pustaka secara lebih mendalam, analisa pustaka, dan penyusunan literature review. Pustaka dicari melalui beberapa basis data seperti Google scholar dan Sciencedirect dan diutamakan dalam rentang 10 tahun terakhir atau 2011-2021. Metode ekstraksi Sargassum polycystum dapat dilakukan dengan metode konvensional dan non-konvensional. Metode konvensional seperti maserasi dan soxhlet, sedangkan metode non-konvensional seperti ultrasonik, accelerated solvent extraction (ASE), dan supercritical fluid extraction (SFE). Uji antibakteri dapat menggunakan metode difusi dan dilusi. Metode dilusi seperti dilusi padat dan cair, sedangkan metode difusi seperti cakram dan sumuran. Berdasarkan hasil beberapa penelitian, aktivitas antibakteri ekstrak Sargassum polycystum terhadap bakteri Escherichia coli diketahui ekstrak metanol Sargassum polycystum menghasilkan zona hambat tertinggi sebesar 21 mm dan dikatagorikan daya hambat sangat kuat. Konsentrasi hambat minimum (KHM) terkecil yang dihasilkan sebesar 0,25 mg/ml dengan ekstrak n-heksana, sedangkan untuk konsentrasi bakterisidal minimum (KBM) belum ada penelitian mengenai ekstrak Sargassum polycystum yang dapat membunuh 99,9% Escherichia coli. Aktivitas antibakteri ekstrak Sargassum polycystum terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari beberapa penelitian diketahui ekstrak nheksana Sargassum polycystum menghasilkan zona hambat tertinggi sebesar 18,67 mm dan dikatagorikan daya hambat kuat. Konsentrasi hambat minimum (KHM) terendah sebesar 0,117 mg/ml yang diekstrak dengan n-hexana, sedangkan KBM terendah yang dihasilkan sebesar 0,521 mg/ml dari Sargassum polycystum yang diekstrak dengan n-hexan