Identifikasi Mikroalga Berdasarkan Karaktersitik Habitat di Pantai Siwil Kabupaten Pacitan Jawa Timur

Mikroalga merupakan organisme yang memiliki peran penting terhadap lingkungan sebagai produsen utama untuk mendukung kehidupan ekosistem sekaligus menduga kualitas perairan. Mikroalga umumnya berada ditempattempat yang lembab dan terjangkau oleh cahaya matahari. Habitat sebagai tempat pertumbuhan mikroalga diantaranya seperti sedimen, mangrove, makroalga dan kolom air. Pantai Siwil Kabupaten Pacitan adalah salah satu tempat yang memiliki empat ekosistem tersebut sebagai tempat pertumbuhan mikroalga namun terdapat aktivitas pemanfaatan perairan yang berada di area Pantai Siwil sehingga akan berpotensi mempengaruhi distribusi dan kelimpahan mikroalga di Pantai Siwil. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi jenis dan kelimpahan mikroalga pada habitat sedimen, mangrove, makroalga dan kolom air, (2) Menganalisis pengaruh pemanfaatan perairan yang berada di Pantai Siwil terhadap kelimpahan mikroalga, (3) Menganalisis faktor lingkungan yang mempengaruhi kelimpahan mikroalga di habitat sedimen, mangrove, makroalga dan kolom air. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan pengamatan faktor lingkungan dan perhitungan mikroalga seperti kelimpahan mikroalga, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi dan analisis statistika yang digunakan adalah NMDS (non metric multidimensional scaling). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang menyesuaikan dengan habitat sedimen, mangrove, makroalga dan kolom air. Mikroalga yang ditemukan pada habitat sedimen, mangrove, makroalga dan kolom air merupakan makroalga kelas Bacillariophyceae sejumlah 70%, Chlorophyceae sejumlah 17%, Cyanophyceae sejumlah 13%. Kelimpahan mikroalga epifit yang terdapat di habitat sedimen, mangrove dan makroalga tertinggi berada di habitat mangrove pada stasiun 2 dengan jumlah 2.506.473 sel/cm2 dan terendah pada habitat makroalga pada stasiun 4 dengan jumlah 164.298 sel/cm2, sedangkan mikroalga planktonik yang terdapat pada habitat kolom air tertinggi pada stasiun 2 dengan jumlah 37.677 sel/L dan terendah pada stasiun 4 dengan jumlah 13.897 sel/L. Indeks keanekaragaman yang terdapat disemua habitat berada dikisaran nilai 1,37-2,66 yang menunjukkan bahwa keanekaragaman disemua habitat dalam kategori sedang. Indeks keseragaman pada semua habitat berada dikisaran nilai 0,71-0,96 yang menunjukkan bahwa keseragaman disemua habitat dalam kondisi stabil. Indeks dominansi pada semua habitat berada dikisaran nilai 0,08-0,31 yang menunjukkan bahwa pada semua habitat tidak terdapat jenis yang mendominasi. Parameter kualitas air yang diukur pada penelitian ini seperti suhu, kecerahan, pH, DO, nitrat, fosfat, salinitas dan klorofil a tergolong normal untuk kualitas perairan laut. Analisis kemiripan antar habitat dengan menggunakan metode NMDS menghasilkan bahwa terdapat kemiripan pada habitat sedimen dan mangrove dan memiliki variasi mikroalga yang rendah. Habitat kolom air dan makroalga tidak terdapat kemiripan pada sesama habitat yang lain dan memiliki variasi mikroalga yang tinggi. Analisisx terhadap parameter lingkungan menghasilkan terdapat korelasi erat positif pada parameter nitrat, fosfat, klorofil a dan DO begitu juga dengan parameter salinitas, pH, suhu dan kecerahan. Berdasarkan dari hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa perairan di Pantai Siwil masih tergolong baik, sehingga aktivitas seperti budidaya udang dan permukiman warga tidak berpengaruh terhadap indeks biologi mikroalga, namun jika melihat penemuan mikroalga kelas Bachillariophyceae yang tinggi maka perairan pada semua habitat di Pantai Siwil berpotensi menjadi buruk