Kesiapan Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) Pada UMKM Pengrajin Batu Marmer di Kabupaten Tulungagung

" Kendala utama yang dihadapi UMKM selain modal adalah penerapan manajemen profesional. Para pelaku UMKM kurang memahami tentang pentingnya laporan keuangan suatu bisnis. Sistem pembukuan UMKM selama ini hanya sebatas pembukuan sederhana dan tidak sesuai dengan kaidah laporan keuangan yang benar. Padahal dengan laporan keuangan yang baik dan benar akan membantu mereka dalam pengembangan bisnis. Oleh karena itu Dewan Standar Akuntansi Indonesia telah menyusun dan mengesahkan standar akuntansi bagi UMKM yang disebut dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Untuk dapat menerapkan SAK EMKM dalam kegiatan operasional usaha, entitas bisnis harus dapat memenuhi semua indikator kesiapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana penyelenggaraan laporan keuangan pada UMKM pengrajin batu marmer di Kabupaten Tulungagung serta mengetahui apakah mereka telah mengimplementasikan SAK EMKM, jika belum sejauh mana kesiapan mereka untuk dapat mengimplementasikan SAK EMKM dan apa saja kendala dalam implementasinya. Penelitian ini dilakukan di delapan UMKM pengrajin batu marmer di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif yang menggambarkan hasil penelitian ke dalam bentuk uraian-uraian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dari keseluruhan pelaku usaha hanya satu yang sudah menyelenggarakan pencatatan dan laporan keuangan dengan cukup baik dan sisanya hanya membuat pencatatan keuangan secara sederhana. Selain itu dari semua pelaku usaha belum ada yang mengetahui dan mengimplementasikan SAK EMKM dalam kegiatan usahanya dan terdapat beberapa kendala salah satunya belum ada yang mampu memenuhi indikator kesiapan implementasi SAK EMKM.