Klasterisasi Daerah Penangkapan Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Selat Bali

Perikanan tangkap Indonesia merupakan tipe perikanan multispecies, sudah saatnya dalam pengelolaan perikanan tangkap tidak hanya berfokus pada satu spesies. Salah satu jenis perikanan multispecies yaitu ikan pelagis kecil pada perairan Selat Bali. Penelitian ini bertujuan untuk membuat klasterisasi daerah penangkapan ikan pelagis kecil berdasarkan kelompok spesies, dengan memberikan informasi indikasi biologi daerah penangkapan ikan pelagis kecil di Selat Bali. Sumber data menggunakan 80 sampel daerah penangkapan ikan nelayan dan komposisi hasil tangakapannya (Maret – Mei 2021) dengan menggunakan analisis yaitu : (1) analisis keanekaragaman spesies (indeks Shannon-Wiener Menhinick) (2) analisis klaster (hierarchical clustering dengan boostrap p-value) dan (3) analisis spasial. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan 2 klaster pola sebaran daerah penangkapan secara merata pada setiap klasternya di perairan Selat Bali, dengan dominasi ikan lemuru (Sardinella lemuru) dan ikan layang (Decapterus sp). Klaster 1 terdiri dari 16 titik daerah penangkapan ikan dan klaster 2 terdiri dari 68 titik daerah penangkapan ikan. Klaster 1 terdiri dari 12 spesies dan klaster 2 terdiri dari 12 spesies yang sama, perbedaan 2 klaster tersebut terdapat pada jumlah (kilogram) pada setiap spesies jenis ikan. Informasi mengenai 2 klaster tersebut, dapat digunakan sebagai referensi penentuan kebijakan pengelolaan perikanan tangkap pelagis kecil dengan sistem pembatasan kuota tangkap pada spesies pelagis kecil yang rentan