Upaya non penal terhadap tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga di Kota Pangkalpinang

Berdasarkan jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di Kota Pangkalpinang, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga masih sering terjadi setiap tahunnya, oleh karena itu dalam penanggulangannya pemerintah melakukan upaya non penal sebagai pencegahan tindak pidana KDRT. Kekerasan yang ditimbulkan berawal dari kekerasan non fisik, mulai dari sikap dan perilaku yang tidak dikehendaki, maupun lontaran-lontaran ucapan yang menyakitkan dan ditunjukan pada anggota keluarga terhadap anggota keluarga lain, dengan adanya upaya non penal maka masyarakat bisa lebih memahami tindak pidana KDRT dan bisa meminimalisir tindak pidana KDRT tersebut. Rumusan masalah, yaitu upaya non penal terhadap tindak pidana KDRT di Kota Pangkalpinang saat ini dan kendala-kendala dihadapi dalam upaya non penal terhadap tindak pidana KDRT. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis bagaimana upaya non penal terhadap tindak pidana KDRT saat ini dan mengetahui serta menganalisis bagaimana kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya non penal. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian yuridis empiris dengen pendekatan identifikasi hukum. Berdasarkan analisis yang dilakukan, upaya yang dilakukan dalam menangani kasus KDRT di Kota Pangkalpinang menggunakan sarana non penal yang pada dasarnya penegakkan preventif merupakan upaya penegakan dan penangkalan. Kemudian, diperoleh pemahaman bahwa penanggulangan kejahatan melalui upaya non penal terhadap tindak pidana KDRT yang dilakukan di Kota Pangkalpinang adalah berupa pengawasan, himbauan, sosialisasi, edukasi dan penyuluhan hukum. Upaya-upaya non penal menduduki posisi kunci dan strategis dari keseluruhan upaya politik kriminal. posisi kunci dalam menanggulangi sebab-sebab dan kondisi yang menimbulkan kejahatan