Pengaruh variasi bubuk cangkang telur dan abu batu sebagai bahan substitusi pada campuran beton

Penggunaan limbah abu batu dan bubuk cangkang telur yang tidak lagi terpakai sebagai bahan pengganti sebagian material beton membuat harga beton lebih ekonomis dan mengurangi pengambilan material dari alam. Abu batu merupakan hasil limbah dari pemecahan batu yang jumlahnya tidak sedikit dan jarang digunakan. Cangkang telur merupakan limbah yang berasal dari industri makanan yang memiliki kandungan hampir sama dengan semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Bubuk Cangkang Telur (BCT) sebagai substitusi semen dan Abu Batu sebagai substitusi Pasir dalam campuran beton dan nilai maksimum kuat tekan umur 7 hari dan 28 hari, kuat tarik belah umur 28 hari dan kuat lentur umur 28 hari. Variasi yang digunakan adalah 0% BCT dan 0% Abu Batu (beton normal), 5% BCT dan 20% Abu Batu, 7,5% BCT dan 20% Abu Batu, 10% BCT dan 20% Abu Batu. Hasil pengujian menunjukan nilai maksimum pada variasi 5% BCT dan 20% abu batu dengan kuat tekan pada umur 7 hari sebesar 15,938 MPa dan umur 28 hari sebesar 18,850 MPa, nilai tarik belah sebesar 2,057 MPa, dan nilai lentur sebesar 4,600 MPa tidak memenuhi kekuatan rencana yaitu 20 MPa. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak persentase variasi bubuk cangkang telur dan abu batu yang digunakan, maka kuat tekan, tarik belah dan lentur beton yang dihasilkan semakin rendah