Pertumbuhan dan hasil tanaman serai wangi (Cymbopogon Nardus L.) dengan pemberian lumpur padat pabrik kelapa sawit dan pupuk hayati di lahan pasca penambangan timah

Kegiatan penambangan timah di Bangka Belitung menyebabkan lahan menjadi kritis sehingga diperlukan rehabilitasi dengan tanaman konservasi dan bahan organik. Tanaman serai wangi dapat tumbuh dikondisi kritis serta lumpur padat kelapa sawit dan pupuk hayati mampu memperbaiki kondisi lahan pasca tambang timah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh lumpur padat kelapa sawit dan pupuk hayati pada pertumbuhan dan hasil serai wangi di lahan pasca tambang timah. Penelitian dilakukan di Lahan Pasca Tambang Timah Dusun Air Jangkang, Bangka. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi yang diacak dengan 3 ulangan. Petak utama adalah dosis pupuk hayati yang terdiri dari kontrol, 5 ml/tanaman, 10 ml/tanaman. Anak petak adalah dosis lumpur padat kelapa sawit yang terdiri dari 0,75 kg/tanaman, 1,5 kg/tanaman dan 3 kg/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan dosis lumpur padat kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap peubah jumlah anakan, volume akar, berat kering akar dan berat kering tajuk. Dosis pupuk hayati tidak berpengaruh pada semua peubah yang diamati. Interaksi antara dosis lumpur padat kelapa sawit dan pupuk hayati tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman serai wangi. Perlakuan pupuk hayati 5 ml/tanaman dan lumpur padat kelapa sawit 3 kg/tanaman memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman serai wangi lebih baik dilahan pasca tambang timah