Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna Radiata l.) dengan aplikasi limbah kelapa sawit dan rhizobium di lahan pasca tambang timah

Kacang hijau merupakan tanaman legum yang potensial untuk dikembangkan pada lahan pasca tambang timah. Tanaman ini dapat ditanam dilahan kritis karena cukup toleran terhadap kekeringan. Pemberian bahan organik dan aplikasi Rhizobium menjadi salah satu upaya dalam mengoptimalkan pertumbuhan tanaman di lahan kritis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan jenis limbah sawit dan Rhizobium terhadap respon pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian dilaksanakan di lahan bekas tambang timah desa Dwi Makmur, Kecamatan Merawang, Bangka. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah penggunan limbah sawit, yang terdiri dari abu boiler (L1), kompos TKKS (L2), dan solid (L3). Faktor kedua adalah aplikasi Rhizobium yang terdiri dari tanpa Rhizobium (R0) dan aplikasi Rhizobium (R1). Hasil penelitian menunjukan penggunaan jenis limbah sawit berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau di lahan pasca tambang timah. Kompos TKKS merupakan jenis bahan organik yang memberikan pertumbuhan terbaik. Hasil kacang hijau terbaik di lahan pasca tambang timah ditunjukan oleh perlakuan abu boiler. Pemberian Rhizobium berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Penggunaan Rhizobium tidak berpengaruh terhadap pembentukan serta efektivitas bintil akar tanaman kacang hijau di lahan pasca tambang timah. Terdapat pengaruh interaksi antara jenis limbah sawit dan Rhizobium yang memberikan pengaruh terhadap peubah bobot 100 biji kacang hijau di lahan pasca tambang timah. Tanaman kacang hijau yang diberi bahan organik kompos TKKS dan diinokulasi dengan Rhizobium menghasilkan pertumbuhan yang terbaik