PRARANCANGAN PABRIK ASETALDEHID DARI ETILEN DAN OKSIGEN MENGGUNAKAN PROSES OKSIDASI ETILEN DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 20.000 TON/TAHUN

ABSTRAKPrarancangan pabrik asetaldehid dari etilen dan oksigen menggunakan proses oksidasi etilen dengan kapasitas 20.000 ton/tahun dibuat untuk memenuhi kebutuhan asetaldehid dalam negeri khususnya di industri kimia yang bahan bakunya merupakan asetaldehid seperti pentaeritritol dan asam asetat. Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan intermediate untuk menghasilkan bahan kimia yang lain seperti asam asetat, n-butanol, 2-hexyl ethanol, pentaerythrytol, trimethyrol propane, pyridine, pericetic acid, cratonaldehyde, asetat anhidrid, chloral, 1,3-buthylene glycol, dan asam laktat. Pabrik ini didirikan di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dengan luas lahan 30.000 m2. Sumber bahan baku etilen diperoleh dari PT Pertamina RU VI-Balongan dan bahan baku oksigen diperoleh dari pengolahan udara bebas. Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan menggunakan metode struktur garis dan staf dengan waktu kerja selama 300 hari per tahun. Hasil analisa ekonomi pada prarancangan pabrik asetaldehid ini yaitu:a.Fixed Capital Investment = Rp. 188.144.735.593b.Working Capital Investment= Rp. 47.036.183.898c.Total Capital Investment= Rp. 235.180.919.491d.Total biaya produksi= Rp. 462.266.192.494e.Hasil penjualan= Rp. 557.756.442.917f.Laba bersih= Rp. 69.669.783.289g.Pay Out Time (POT)= 3,29 Tahunh.Break Even Point (BEP)= 42%i.Internal Rate of Return (IRR)= 20,49%Berdasarkan studi kelayakan teknik dan ekonomi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prarancangan pabrik asetaldehid berbahan baku etilen dan oksigen ini layak dilanjutkan ke tahap konstruksi.ABSTRACTThe preliminary design of acetaldehyde from ethylene and oxygen using an ethylene oxidation process with a capacity of 20,000 tons/year is made to meet domestic acetaldehyde needs, especially in the chemical industry whose raw materials are acetaldehyde such as pentaerythritol and acetic acid. It is hoped that it can be used as an intermediate material to produce other chemicals such as acetic acid, n-butanol, 2-hexyl ethanol, pentaerythrytol, trimethyrol propane, pyridine, pericetic acid, cratonaldehyde, acetic anhydrid, chloral, 1,3-buthylene glycol, and lactic acid. This plant will be established in Balongan District, Indramayu Regency, West Jawa, occupying the area of 30,000 m2. The source of ethylene raw material is obtained from PT Pertamina RU VI-Balongan and oxygen raw material is obtained from free air processing. The planned company form is a Limited Liability Company (PT) using the line and staff structure method with a working time of 300 days per year. The results of the economic analysis on the acetaldehyde factory design are stated below:a.Fixed Capital Investment = Rp. 188.144.735.593j.Working Capital Investment= Rp. 47.036.183.898b.Total Capital Investment= Rp. 235.180.919.491c.Total production costs= Rp. 462.266.192.494d.Total Income= Rp. 557.756.442.917e.Profit= Rp. 69.669.783.289f.Pay Out Time (POT)= 3,29 Tahung.Break Even Point (BEP)= 42%h.Internal Rate of Return (IRR)= 20,49%Based on the technical and economic feasibility studies above, it can be ignored that the acetaldehyde plant design made from ethylene and oxygen is feasible for the construction stage