Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) pada UMKM Semarang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting di dalam perekonomian Indonesia. Akan tetapi, UMKM mempunyai berbagai permasalahan khususnya dalam hal pencatatan laporan keuangan. Pemerintah telah mensahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) pada tahun 2018 sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan yang lebih sederhana sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan, ukuran usaha, umur usaha, informasi dan sosialisasi terhadap implementasi SAK EMKM. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemilik UMKM di Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel dengan insidental sampling, berdasarkan teknik tersebut diperoleh responden sebanyak 101 UMKM. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner, data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh bahwana rata-rata implementasi SAK EMKM pada UMKM di kota Semarang dalam kriteria baik, sosialisasi SAK EMKM dalam kriteria jarang. Hasil penelitian menunjukkan ukuran usaha dan informasi dan sosialisasi berpengaruh positif terhadap implementasi SAK EMKM pada UMKM. Sementara latar belakang pendidikan dan umur usaha tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK EMKM. Saran yang dapat diberikan antara lain UMKM diharapkan untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM, serta pihak-pihak terkait yang dapat memberikan sosialisasi SAK EMKM seperti Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan sosialisasi SAK EMKM kepada UMKM