PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PROGRAM TAHFIDZUL QUR’AN DI SDIT QURROTA A’YUN PONOROGO

ABSTRAK Julianto. 2020. Peran Guru dan Orang Tua Dalam Menanamkan Kedisiplinan Anak Melalui Program Tahfidzul Qur’an di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo. Skripsi. Program Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembimbing (I) Nuraini, M.Pd.I (II) Anip Dwi Saputro, M.Pd Kata Kunci: Peran Guru, Peran Orang tua, Kedisiplinan, Program Tahfidz Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting untuk membentuk dan mamajukan generasi penerus bangsa. Melalui pendidikan diharapkan para generasi penerus ini mampu memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa ini. Hidup berdisiplin berarti taat, tertib, dan senantiasa melatih diri untuk bisa hidup berdisiplin. Dalam hal ini maka maka dibutuhkan perang Guru dan juga Orang tua untuk mengawal dan juga menjadi teladan bagi anak didiknya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana Peran Guru dan Orang tua dalam mengawal dan juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan kepada anak melalui program Tahfidzul Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan jenis penelitian studi kasus, adapun teknik pengumpulan datanya peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dengan langkah redusi data, display/penyajian data kemudian langkah terakhir yang peneliti lakukan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Hasil dari penelitian tersebut ialah perna guru dan orang tua dalam menenamkan kedisiplinan melalui Tahfidzul Qur’an di SDIT Qurrota A’yun Ponorogo ialah pertama, ketepatan guru tiba di sekolah. Kedua, guru senantiasa berjabat tangan ketika bertemu dan menjelang perpulangan. Ketiga, teladan guru dalam berpakaian. Keempat, pembelajaran Tahfidz dalam membentuk kedisiplinan Anak. Peran Orang tua dalam menanamkan kedisiplinan anak yaitu, melalui pembelajaran tahfidz, murojaah di rumah tepat pada waktunya dan berbagai aktivitas misal memberikan suguhan kepada tamu, membatu orang tua mencuci piring dan lain-lain. Kemudian adapun yang menjadi faktor pendukung dan juga pemhambat. Pertama, pengendalian dari kepala sekolah. Kedua, pemberian Reward kepada anak yang berprestasi. Sedangkan yang menjadi penghambat yaitu faktor lingkungan, keluarga dan juga kesadaran anak itu sendiri