PERAN WOMEN CRISIS CENTER SEBAGAI PENDAMPING PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN (Studi Kasus: Women Crisis Center Mitra Perempuan Jakarta)

Penelitian berjudul Peran Women Crisis Center Sebagai Pendamping Perempuan Korban Kekerasan (Studi Kasus: Women Crisis Center Mitra Perempuan Jakarta) ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan peran dan proses pendampingan yang dilakukan oleh Women Crisis Center Mitra Perempuan Jakarta dalam membantu perempuan yang menjadi korban kekerasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi studi pustaka dan wawancara. Subjek penelitian adalah 8 orang informan yaitu direktur eksekutif Mitra Perempuan Jakarta, 4 orang konselor atau pendamping, 2 orang masyarakat serta 1 orang korban kekerasan yang pernah ditangani oleh Mitra Perempuan Jakarta dengan inisial NMRA sebagai data untuk triangulasi. Penelitian ini dilakukan di Women Crisis Center Mitra Perempuan Jakarta dari bulan Maret hingga Mei Tahun 2019. Hasil dari penelitian ini adalah Mitra Perempuan Jakarta mempunyai dua cara pengaduan kasus kekerasan yaitu menghubungi melalui hotline atau datang langsung ke kantor. Korban yang sudah mengadukan kasusnya akan diberikan seorang konselor/pendamping untuk membantu memberikan konseling, pendampingan, advokasi hukum dan bekal keterampilan. Penyelesaian kasus bisa dilakukan melalui jalur hukum atau secara kekeluargaan tergantung dengan pilihan korban. Konselor/pendamping melakukan pendampingan kepada korban sejak pertama kali melapor hingga kasus tersebut selesai dan korban dapat kembali ke kehidupan sosial dan ekonomi secara normal. ******** The study titled The Role of Women Crisis Center for Female Companion of Victims of Violence (Case Study of Mitra Perempuan Jakarta) aims to describe the role and mentoring process carried out by the Women Crisis Center Mitra Perempuan Jakarta in helping women who are victims of violence.This research uses qualitative approach with descriptive method. Data collection techniques are carried out through observation, documentation of literature studies and interviews. The subject of this study was conducted to 8 informants, namely to the executive director of Mitra Perempuan Jakarta, 4 counselors or escorts, 2 people in the community and 1 victim of violence who had been handled by Mitra Perempuan Jakarta with the initials NMRA as data for triangulation. Thisresearch was conducted at Women Crisis Center Mitra Perempuan Jakarta from March to May 2019.Based on the results of this study, the process of handling victims of violence is carried out in two ways, namely contacting through a hotline or coming directly to the Mitra Perempuan Jakarta office. Then the victim is given a counsellor/escort to help provide counselling and advice. The resolution of the case can be done through legal channels or in a family manner depending on the victim with the choice of thevictim. The role played by Mitra Perempuan in helping victims of violence is mentoring, providing legal advocacy and skills assistance